Sunday, September 29, 2013

Makalah Penyembelian


KATA PENGANTARAssalamu'alaikum Wr. Wb.
Bismillahirrohmanirrohim
Alhamdulillah, kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah swt Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Berkat rahmat, hidayah, dan inayah Allah swt, kami dapat menyelesikan makalah penyembelihan hewan ini sebagaimana tugas yang telah diberikan.
 Makalah ini disusun berdasarkan standart Buku Fikih KTSP 2006 dan sumber-sumber terpercaya (Internet) dengan memperhatikan silabus Pendidikan agama utamanya pada Bab pertama, Penyembelihan Hewan yang terdiri atas 3 bab meliputi :
ü  Pendahuluan, sebagai pembuka untuk mengawali pembahasan
ü  Pembahasan, berisi tata cara dan proses penyembelihan
ü  Penutup, sebagai akhir dari pembahasan meliputi kesimpulan, saran, dan kata-kata penutup
Kami sudah berupaya semaksimal mungkin untuk dapat menyajikan makalah ini agar benar-benar bermanfaat, mudah di pahami serta bisa menambah atau memperbaiki nilai kami.
Meskipun demikian kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu saran dan kritik dari semua pihak khususnya dari Ibu Guru sangat kami perlukan guna penyempurnaan selanjutnya. . Semoga kita senantiasa mendapat bimbingan dan ridho dari Allah SWT. Amin.
  Akhir kata
  Wssalamu'alaikum Wr. Wb.



BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang

Pengertian penyembelihan adalah memutus jalan makan, minum,nafas dan urat nadi pada leher binatang yang halal yang disembelih dengan pisau,pedang atau alat lain yang tajam dan sesuai dengan ketentuan syara’(syariat Islam)

Penyembelihan sudah ada sejak zaman Nabi Ibrahim AS saat beliau mendapat wahyu untuk menyembelih putranya Nabi Ismail AS. Ini Terkandung dalam al-qur’an surat asshafat ayat 102-107 :
Maka tatkala anak itu (Ismail) sampai pada umur baligh dan berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata : “ Hai anakku sesunggunya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyambelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu !” Ia menjawab : “ Hai bapakku kerjakanlah apa yang diperintahkan padamu, insyaallah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar. Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membringkan anaknya (nyatalah kesabaran keduanya). Dan kami panggilah dia : “ Hai ibrahim sesunggunya kamu telah membenarkan mimpi itu. Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata dan kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar “.

Kenapa pemotongan hewan secara islam dilakukan dengan cara di sembelih ?
Bukankah ini kejam dan menyiksa ? Lihat saja binatang itu , menggelepar-nggelepar!
Seperti kita ketahui , apabila ada syaraf yang ada di tubuh kita terpotong atau rusak , maka tubuh tak kan bisa merespons. Dengan demikian , apabila seluruh saluran syaraf yang ada di leher di potong , maka tubuh akan kehilangan seluruh indranya. Termasuk indra perasaan dengan demikian tidak akan menyiksa hewan tersebut. Adapun binatang itu menggelepar-nggelepar karena tubuh kehilangan seluruh zat penting secara mendadak sehingga membuat tubuh kejang.

Hasil penelitian Prof. Schultz dan Dr. Hazim justru membuktikan yang sebaliknya. Yakni bahwa pisau tajam yang mengiris leher (sebagai syari’at Islam dalam penyembelihan ternak) ternyata tidaklah ‘menyentuh’ saraf rasa sakit. Oleh karenanya kedua peneliti ahli itu menyimpulkan bahwa sapi meronta-ronta dan meregangkan otot bukanlah sebagai ekspresi rasa sakit, melainkan sebagai ekspresi ’keterkejutan otot dan saraf saja (yaitu pada saat darah mengalir keluar denagn deras)’. Mengapa demikian? Hal ini tentu tidak terlalu sulit untuk dijelaskan, karena grafik EEG tidak membuktikan juga tidak menunjukkan adanya rasa sakit itu!

B.      Rumusan Masalah
1.       Bagaimana cara menyembelih binatang?
2.       Apa saja syarat binatang, alat , orang dalam penyembelihan?
3.       Apa saja hal-hal yang diwajibkan, disunahkan dan dimakruhkan dalam penyembelihan ?
4.       Apa hikmah yang disyariatkan bagi orang dan binatang dalam penyembelihan?

  
BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian penyembelihan

Penyembelihan binatang adalah memutus jalan makan ,minum,nafas,dan urat nadi pada leher binatang yang disembelih dengan pisau,pedang,atau alat lain yang tajam sesuai dengan ketentuan syarak (syari’at islam).

B.      Tata cara penyembelihan binatang

a.       Cara menyembelih binatang jinak
Harus tepat pada lehernya dengan cara yang baik dan sempurna.
b.      Cara menyembelih binatang liar
Boleh di bagian mana saja yang bisa dijangkau seperti leher,perut,kaki,kepala atau bagian yang lainnya dengan ketentuan,matinya betul-betul karena luka akibat penyembelihan tsb.
c.       Menyembelih binatang secara tradisional
·         Menyiapkan lubang penampungan darah
·         Peralatan yang akan digunakan disiapkan terlebih dahulu
·         Binatang yang akan disembelih dibaringakn menghadap kiblat, lambung kiri dibawah
·         Leher hewan diletakkan di atas lubang penampungan darah
·         Kaki hewan dipegang kuat-kuat, kepalanya ditekan ke bawah  agar tanduknya menancap ke tanah.
·         Membaca basmallah, kemudian alat menyembelih digoreskan pada hewan yang disembelih.
d.      Menyembelih secara mekanik
·           Mempersiapkan peralatan terlebih dahulu
·           Memasukkan hewan ke dalam ruangan yang sudah dipenuhi gas sehingga hewan tersebut tidak sadarkan diri
·           Dengan membaca basmallah, bianatang yang telah pingsan disembelih denagn alat penyembelihan

C.      Syarat-syarat dalam penyembelihan

a.       Orang yang Menyembelih
§   Beragam Islam
§   Berakal Sehat
§   Mumayiz
b.      Binatang yang disembelih
§  Binatang yang masih hidup
§  Binatang darat yang halal dimakan

c.       Alat untuk menyembelih
§  Tajam , tidak tumpul/ atau runcing
§  Terbuat dari besi, baja, batu, bamboo/ kaca tidak dari kuku,gigi/tulang




D.      Kewajiban, Sunah dan Makruh dalam penyembelihan

a.       Kewajiban dalam penyembelihan
ü Yang dipotong adalah bagian tenggorokan binatang itu yaitu bagian pernafasan (الحلقوم)
ü Selain tenggorokan harus juga dipotong kerongkongan yang merupakan jalan makan (المري)
ü Menyembelih dengan sengaja.
b.      Sunah dalam penyembelihan
ü  Menghadap kiblat
ü  Membaca basmallah dan shalawat Nabi
ü  Menajamkan alat penyembelihan
ü  Menyembelih pada pangkal leher dan 2 urat nadi , agar cepat mati
ü  Melepaskan tali pengikat setelah menyembelih
ü  Digulingkan ke tulang rusuk rusuk sebelah kiri agar mudah menyembelihnya.
c.       Hal-hal yang dimakruhkan dalam penyembelihan
ü  Penyembelihan dengan memotong lehernya sampai putus
ü  Alat penyembelihan yang tumpul
ü  Memukuli badan/kepala hewan lebih dulusebelum disembelih
ü  Kurang sempurna penyembelihannya, sehingga binatang tersebut tersiksa.
ü  Diikat kuat-kuat sehingga kurang bebas bergerak

E.       Hikmah disyariatkannya Penyembelihan

a.       Bagi penyembelih dan Orang yang mengkonsumsi
v  Terhindar dari perbuatan menyiksa binatang
v  Akan memperoleh daging yang sehat
v  Akan menambah keimanan kepada Allah SWT
b.      Bagi binatang yang disembelih
v  Jika disembelih dengan benar dan alat yang tajam maka hewan akan lekas mati
v  Binatang yang disembelih dengan cara yang benar akan menghasilkan daging yang segar karena darah cepat habis  dan tidak tercampur dengan daging.


PROSES PENYEMBELIHAN
(Berdasarkan pada Pengamatan Kelompok)
            Penyembelihan dilakukan di “Depot Kensiwi” pada pukul 5 pagi. Hewan yang disembelih adalah kambing. Sebelum menyembelih, “Tukang Jagal” (orang yang menyembelih) mempersiapkan peralatan terlebih dahulu,seperti mengasah pisau, menyiapkan tali, alat kebersihan, dan lain-lain.
            Langkah pertama, jagal mengambil kambing di kandang. Biasanya depot ini menyembelih 2 kambing setiap harinya. Setelah diambil, kambing di bawa ke tempat penyembelihan. Kemudian kambing dibaringkan menghadap  dengan kepele di bagian selatan dan kakinya diikat dengan tali yang sudah dipersiapkan. Kambing disembelih pada bagian leher dengan pisau yang tajam sampai putus kerongkongannya,utamanya pada bagian jalan makan,  nafas, dan urat nadi.
            Langkah kedua, setelah kambing benar-benar mati, kepala kambing dipotong dan dikuliti sampai hilang kulitnya, baru setelah itu  kambing dipindahkan dengan digantung pada penampang kayu agar mudah saat mengulitinya.  Sesudahnya kambing dikuliti, bagian daging dipisahkan dari tulang-tulangnya. Kemudian perut kambing dibelah untuk mengeluarkan bagian dalam organ-organ kambing tersebut seperti kandungan, usus, lambung, dan lain. Bagian organ tersebut dicuci bersih dan direndam ke dalam air kapur selama beberapa menit. Tujuannya untuk menghilangkan bau dan pemutih alami.
            Langkah ketiga, bagian organ kambing yang direndam, diangkat sedangkan daging kambing yang telah dipisahkan dari tulangnya dipotong dadu-dadu kecil . Sembari dipotong, ada seorang lagi yang bertugas untuk menusukkan ke tusuk sate.  Biasanya satu ekor kambing bisa menghasilkan kurang lebih 1300 tusuk sate.
            Setelah  semua proses penyembelihan sampai proses akhir pembuatan sate selesai, daging kambing yang telah dibuat sate tadi dijual pada masyarakat umum. Depot ini menjualnya dengan harga RP 15000,00 per porsi(satu porsi 10 tusuk). Karena letaknya yang strategis depot ini banyak digemari khalayak umum.


BAB III
PENUTUP

A.      KESIMPULAN

Proses penyembelihan dilakukan secara tradisional sesuai dengan ketentuan syariat Islam. Tahap-tahap penyembelihantersebut telah memenuhi ketentuan yang ada baik dalam segi persiapan, inti/proses penyembelihan sampai akhir penyembelihan.memperhetikan secara mendetail setiap tahap  penyembelihan menjadi suatu dasar karena sekecil apapun kesalahan mempengaruhi halal haramnya hewan yang disembelih.

B.      SARAN

Dalam penyembelihan wajib hukumnya menyebut nama Allah SWT ketika menggoreskan pisau saat menyembelih. Jika tidak, bisa jadi makanan dari hasil penyembelihan tersebut  menjadi haram hukumnya.  Untuk itu, menyaringkan suara saat menyembelih sangat diperlukan agar orang yang mengamati atau memakan daging tersebut tidak khawatir akan kehalalan makanannya. Hindari juga penggunaan air yang berlebihan sehingga terhindar dari bahaya mubadhir. Namun Air dari selang yang mengalir membuat daging yang di cuci terjamin kebersihannya.

C.      KATA PENUTUP

Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah SWT akhirnya makalah penyembelihan ini telah selesai dibuat. Walaupun ada sedikit kendala dalam penyeselaiannya, dengan sisa waktu yang diberikan kami bisa menyelesaikan makalah ini sesuai prosedur yang diberikan.

Ucapan terimakasih juga kami sampaikan kepada Ibu Siti Komariyah atas pambarian dispansasinya dalam waktu pengumpulan makalah ini. Semoga keterlambatan ini tidak mangganggu proses belajar mengajar, termasuk  permasalahan nilai kami.


DAFTAR PUSTAKA

1.       Buku fikih TS (tiga Serangkai)
2.       Makalah komplit.blogspot.com
3.       Fizrif.wordpress.com
4.       Mindafantastic.blogspot.com

5.       Dll

0 comments:

Post a Comment