Berenang adalah gerakan yang
dilakukan oleh manusia
atau hewan
sewaktu bergerak di dalam air.
Berenang bisa menjadi kegiatan rekreasi
dan olahraga.
Makhluk hidup berenang antara lain untuk keperluan mandi,
mendinginkan suhu tubuh, sewaktu mencari ikan, atau bergerak dari satu tempat
ke tempat lainnya di air.
Hampir semua mamalia
memiliki naluri alamiah untuk bisa berenang, termasuk di antaranya kelelawar,
kanguru,
tikus mondok, dan kungkang. Manusia tidak memiliki tubuh ideal
untuk hidup di air, sehingga perlu dilatih sebelum bisa berenang.
Renang merupakan satu dari sedikit
aktivitas olahraga yang sangat dinamis tanpa menyebabkan cidera seperti gerakan
high impact. Hasilnya, renang sangat bagus untuk semua umur, terutama
orang-orang yang kembali berolahraga lagi, orang tua, atau orang dengan masalah
kesehatan yang tak memungkinkan berolahraga jenis lain. Kelebihan lainnya,
karena udara sekitar kolam sangat lembab, berenang seringkali sangat bagus
dilakukan penderita asma.
Berenang untuk keperluan rekreasi
dan kompetisi sebaiknya dilakukan orang di kolam renang.
Walaupun berenang bisa juga dilakukan di sungai,
danau,
atau bahkan di laut,
sebagai bentuk rekreasi. Olahraga renang membuat tubuh sehat karena hampir
semua otot tubuh dipakai sewaktu berenang.
Renang merupakan satu dari sedikit
aktivitas olahraga yang sangat dinamis tanpa menyebabkan cidera seperti gerakan
high impact. Hasilnya, renang sangat bagus untuk semua umur, terutama
orang-orang yang kembali berolahraga lagi, orang tua, atau orang dengan masalah
kesehatan yang tak memungkinkan berolahraga jenis lain. Kelebihan lainnya,
karena udara sekitar kolam sangat lembab, berenang seringkali sangat bagus dilakukan
penderita asma.
Mengingat begitu pentingnya
ketrampilan berenang bagi manusia atau peserta didik, maka dirasa perlu adanya
materi dalam pembelajaran penjas yang membahas tentang olahraga renang.
Sehingga secara tidak langsung bahwa guru penjas wajib mengetaui atau bahkan
menguasai tekhnik dasar renang yaitu minimal gaya dada dan gaya bebas, yaitu
dua jenis gaya yang cukup familier dalam olahraga renang dan mudah untuk
dipelajari.
B.
Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang
diuraikan di atas dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
1. Hampir semua mahluk di bumi
ini mempunyai naluri untuk berenang, yang salah satunya adalah menusia.
2. Olahraga renang baik
dilakukan bagi semua umur dan memiliki banyak sekali manfaat terutama kesehatan
3. Dalam olahraga renang
terdapat dua jenis gaya yang cukup familier dan mudah untuk dipelajari yaitu
gaya dada dan gaya bebas.
C.
Pembatasan Masalah
Dalam penyusunan makalah ini penulis hanya membahas renang gaya dada dan
gaya bebas. Hal itu dikarenakan bahwa dalam mata kuliah dasar gerak renang,
mahasiswa hanya akan diajarka dua gaya itu. Pembatasan masalah ini juga
dimaksudkan agar makalah ini dapat berfokus pada suatu permasalahan, sehingga
dihasilkan suatu pembahasan yang cukup berkualitas.
D.
Perumusan Masalah
Atas dasar pembahasan masalah seperti di
atas, masalah dalam makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.
Bagaimana perjalanan sejarah renang dalam kehidupan manusia?
5.
Apa saja alat bantu yang dibutuhkan bagi pemula untuk belajar berenang?
6.
Bagaimana program dan tahapan dalam berlatih renang?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sejarah Renang
Dari tulisan yang bersumber dari http://www.ayorenang.com,
dikatakan bahwa renang telah dikenal sejak masa
prasejarah. Lukisan dari Jaman Batu telah ditemukan di dalam "gua para perenang"
dekat Wadi Sora (atau Sura) dibagian barat-daya Mesir. Referensi tulisan yang
berasal dari 2000 tahun sebelum masehi, termasuk Gilgamesh, Iliad, dan Odyssey,
Injil (Ezekiel 47:5, Perjanjian 27:42, Isaiah 25:11, Beowulf, dan hikayat
lainnya). Pada tahun 1538 Nicolas Wynman, Profesor bahasa berkebangsaan Jerman,
menulis buku renang pertama kali, "Colymbetes". Kompetisi renang di
Eropa dimulai sekitar tahun 1800, sebagian besar menggunakan gaya dada.
Gaya bebas, yang
kemudian disebut the trudgen, diperkenalkan pada tahun 1973 oleh John Arthur
Trudgen, menirunya dari Orang Amerika asli. Renang menjadi bagian dari
pertandingan Olympiade modern yang pertama tahun 1896 di Atena. Pada tahun 1902
the trudgen diperbaharui oleh Richard Cavill, menggunakan sentakan mengibas.
Pada tahun 1908, asosiasi renang sedunia, Federasi Renang Amatir International
(FINA/ Federation Internationale de Natation de Amateur) dibentuk. Gaya
kupu-kupu pertama kali merupakan variasi dari gaya dada, sampai akhirnya ia
diterima sebagai gaya yang terpisah pada tahun 1952.
Gaya bebas (bahasa Inggris:
front crawl) adalah berenang
dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah tangan
secara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan gerakan mengayuh, sementara
kedua belah kaki
secara bergantian dicambukkan naik turun ke atas dan ke bawah. Sewaktu berenang
gaya bebas, posisi wajah menghadap ke permukaan air. Pernapasan dilakukan saat
lengan digerakkan ke luar dari air, saat tubuh menjadi miring dan kepala
berpaling ke samping. Sewaktu mengambil napas, perenang bisa memilih untuk
menoleh ke kiri atau ke kanan.
Dibandingkan gaya berenang lainnya,
gaya bebas adalah gaya berenang yang bisa membuat orang berenang lebih cepat.
Tidak seperti halnya ketiga gaya berenang lainnya, renang gaya bebas tidak
diatur oleh Federasi Renang Internasional
(FINA).
Diantara empat gaya renang yang ada
(gaya dada, gaya bebas, gaya kupu-kupu, dan gaya punggung), yang paling sulit
cara bernafasnya adalah gaya bebas. Dalam gaya dada dan gaya kupu-kupu,
bernafas bisa dilakukan dengan mudah karena ada saat dimana kepala kita
seluruhnya berada diatas permukaan air. Bernafas dalam gaya punggung juga tidak
sulit karena kepala dan tubuh kita menghadap dengan bebas ke arah langit.
Adapun dalam gaya bebas, kepala kita tidak boleh sepenuhnya menyembul dari
permukaan air. Inilah yang menjadikan bernafas dalam gaya bebas terasa lebih
sulit. Namun jika sudah biasa, tidak akan ada lagi hal yang sulit. Mengambil
(menghirup) nafas dalam gaya bebas kita lakukan semenjak 2/3 kayuhan tangan
kita, dan kita akhiri pada saat tangan kita kembali masuk kedalam air. Kita
ambil contoh mengambil nafas ke sisi kiri. Pada saat kayuhan tangan kiri kita
sejajar dengan dada, akan timbul gaya angkat pada sisi kiri tubuh kita.
Akibatnya, tubuh pun akan miring menghadap ke sisi kiri. Pada saat itulah kita
mulai mengambil nafas. Dan kemiringan tubuh kita dengan sendirinya akan
membantu wajah kita untuk bisa menyembul keatas permukaan air dengan mudah dan
alami.
Pada saat wajah kita kembali
terbenam kedalam air, keluarkanlah udara dengan santai dari hidung kita. Ini
akan menimbulkan gelembung-gelembung air yang keluar dari hidung kita.
Untuk renang jarak jauh semisal 1500
meter, beberapa perenang hebat seperti Grant Hackett mengambil nafas setiap dua
kayuhan sekali. Ini artinya hanya berselang satu kayuhan saja, dan karenanya
bernafasnya pun hanya ke satu sisi saja: ke kiri saja atau ke kanan saja. Namun
ada juga beberapa perenang yang mengambil nafas setiap tiga kayuhan sekali. Ini
artinya pengambilan nafas akan dilakukan bergantian ke kiri dan ke kanan. Cara
bernafas seperti dikenal sebagai bilateral breathing. Lalu mana yang lebih baik
antara mengambil nafas ke satu sisi saja atau mengambil nafas ke dua sisi
secara bergantian, maka jawabannya adalah suka-suka kikta. Lakukanlah yang
menurut kita lebih rileks, santai, nyaman dan cocok untuk kita. Jadi yang
terpenting, kita merasa nyaman ketika bernafas.
Meski demikian, banyak perenang
sprint gaya bebas (50 meter atau 100 meter) yang berusaha semaksimal mungkin
untuk menahan nafas mereka selama balapan. Mereka hanya mengambil nafas ketika
betul-betul memerlukannya. Hal tersebut dilakukan agar tidak terjadi
pengurangan kecepatan yang biasanya terjadi ketika seorang perenang gaya bebas
sedang mengambil nafas.
Berikut ini adalah teknik-teknik
atau tahapan-tahapan dalam belajar renang gaya bebas:
1.
Gerakan kaki
Gerakkan kaki ke atas dan ke bawah
secara bergantian (seperti orang yang sedang berjalan kaki), tetapi antara kaki
dan paha dengan posisi lurus atau dengkul tidak boleh ditekuk. Gerakan ini
dilakukan terus menerus.
Perhatikan:
Selama melakukan gerakan ini, kaki
dan paha harus selalu dengan posisi lurus. Dengkul tidak boleh ditekuk. Jadi
yang bergerak bukan lutut/kaki, melainkan pangkal paha/pinggul.
2.
Gerakan tangan
a.
Posisi awal, kedua tangan lurus di atas kepala (kedua telapak tangan agak
berdekatan, tetapi tidak perlu menempel).
b.
Kemudian tarik tangan kiri ke bawah, terus ditarik sampai ke belakang.
c.
Kemudian angkat tangan kiri keluar dari permukaan air dan ayunkan tangan kiri
tersebut sejauh mungkin ke depan (ketika tangan di atas permukaan air, siku
tangan kiri agak ditekuk di dekat telinga. Kemudian diluruskan kembali dan
diayunkan sejauh mungkin ke depan masuk ke permukaan air).
d.
Pada waktu tangan kiri diangkat keluar dari permukaan air, langsung gerakkan
dan tarik tangan kanan ke bawah sampai ke belakang -sama dengan gerakan tangan
kiri pada langkah b.
e.
Kemudian angkat tangan kanan keluar dari permukaan air dan ayunkan tangan kanan
tersebut sejauh mungkin ke depan (ketika tangan di atas permukaan air, siku
tangan kanan agak ditekuk di dekat telinga. Kemudian diluruskan kembali dan
diayunkan sejauh mungkin ke depan masuk ke permukaan air)-sama dengan gerakan
tangan kiri pada langkah c.
f.
Ulangi langkah b – e di atas.
Jadi urutan gerakan tangan gaya
bebas :
1)
Posisi Awal Kedua tangan lurus ke depan.
2) Tarik
tangan kiri mengayuh ke bawah sampai ke belakang.
3)
Setelah tangan kiri selesai mengayuh sampai ke belakang, angkat tangan kiri
tersebut ke atas permukaan air dan ayunkan tangan kiri sejauh mungkin ke depan.
4)
Tarik tangan kanan mengayuh ke bawah sampai ke belakang.
5)
Setelah tangan kanan selesai mengayuh sampai ke belakang, angkat tangan ke atas
permukaan air dan ayunkan tangan kanan sejauh mungkin ke depan.
6)
Begitu seterusnya.
Perhatikan
Tangan kiri dan kanan bergerak secara
bergantian. Ketika tangan kiri selesai mengayuh dan mulai diangkat keluar dari
dalam air, tangan kanan langsung masuk ke dalam air dan mengayuh ke belakang,
begitu seterusnya.
3.
Gerakan kombinasi tangan, kaki & mengambil nafas
Kaki terus bergerak seperti pada
point 1 di atas. Pengambilan nafas dilakukan ketika tangan kiri sedang
diayunkan ke depan untuk masuk kembali ke dalam air, sedangkan tangan kanan
akan naik ke permukaan air. Pada saat itulah, gerakkan kepala ke kanan untuk
ambil nafas.
Begitu juga bila anda lebih suka
bernafas ke kiri, yaitu dilakukan ketika tangan kanan sedang diayunkan ke depan
untuk masuk kembali ke dalam air dan tangan kiri akan naik ke permukaan air.
Ketika mengambil nafas, kepala
jangan diangkat ke atas, melainkan hanya menoleh ke samping kanan (atau boleh
juga ke kiri ...pilih salah satu yang menurut anda lebih nyaman).
Tips :
1.
Kaki terus bergerak (tidak boleh berhenti), walau ketika sedang mengambil
nafas.
2.
Tangan kanan dan kiri bergerak terus secara bergantian (tanpa jeda /istirahat).
3.
Posisi telapak tangan agak menghadap ke luar ketika akan menyentuh permukaan
air. Jadi seolah-olah ujung ibu jari tangan yang menyentuh permukaan air lebih
dulu.
4.
Ketika kepala menoleh ke kanan (atau ke kiri) untuk mengambil nafas, kemudian
langsung secepatnya gerakkan kembali kepala ke dalam air. Jangan menunggu
gerakan tangan kanan (tangan kiri) selesai.
5.
Agar gaya bebas ini bisa lebih cepat dan gerakannya lebih stabil, pengambilan
nafas dilakukan setelah 2 - 3 set gerakan tangan. Jadi jangan sekali gerakan
tangan langsung mengambil nafas.
Gaya bebas
adalah gaya berenang yang paling cepat
dibandingkan gaya-gaya yang lainnya. Oleh karena itu, sangat penting bagi
setiap perenang untuk menguasai gaya ini dengan baik. Berikut ini beberapa
kesalahan yang biasa terjadi sewaktu berenang gaya bebas.
Kesalahan pertama,
wajah berada diatas air. Jika kita melakukan hal ini, maka bagian bawah badan
akan cenderung untuk turun ke bawah, sehingga tahanan air akan membesar.
Akibatnya, kecepatan akan berkurang. Solusinya, benamkanlah wajah kita kedalam
air, dengan wajah menghadap ke bawah agak ke depan (membentuk sudut 45 derajat,
menyerupai lampu senter yang sedang menyorot). Dengan wajah menghadap agak ke
depan, kita akan memiliki pandangan yang baik. Sebaliknya, jika wajah kita
menghadap tegak lurus ke dasar kolam, kita akan berenang seperti kuda bendi
yang mengenakan kacamata kuda.
Kesalahan kedua,
kepala terangkat dari permukaan air ketika mengambil nafas. Ini akan merusak
keseimbangan dan irama kita. Solusinya, cukup tolehkan kepala ke samping,
dengan satu telinga tetap tercelup didalam air. Namun jangan semata-mata
menolehkan kepala saja. Miringkanlah tubuh kita, sehingga dengan sendirinya
kepala kita akan menoleh dan bisa menghirup nafas dengan mudah dan leluasa.
Kesalahan ketiga,
lutut tertekuk ketika kedua kaki mengayun. Akibatnya, tubuh kita tidak lagi
streamline alias lurus sejajar permukaan air. Tahanan air pun akan membesar dan
kecepatan akan berkurang. Solusinya, ayunkan kaki mulai dari paha. Jangan tekuk
lutut kita. Fungsikan lutut hanya untuk menjaga kelenturan ayunan kaki kita.
Kesalahan keempat,
kesalahan gerakan tangan. Perlu diketahui, gerakan tangan inilah sumber gaya
dorong (propulsi) yang paling utama, bukan gerakan kaki kita. Gerakan kaki,
meski juga menimbulkan gaya dorong, pada dasarnya hanyalah untuk menjaga agar
tubuh bagian bawah tidak jatuh kebawah, atau dengan kata lain tetap lurus
dengan tubuh bagian atas, dan juga untuk menjaga keseimbangan tubuh selama
berenang. Karena gerakan tangan adalah sumber utama propulsi, maka gerakan
tangan yang benar akan menciptakan propulsi yang besar sehingga laju kita akan
semakin cepat.
Dalam renang gaya bebas, gerakan tangan pada dasarnya
terdiri dari empat fase: 1) mengayuh, 2) pemulihan, 3)
masuk kembali ke air, dan 4) ekstensi. Keempat fase tersebut dilakukan secara
bergantian antara tangan kanan dan tangan kiri. Diantara kesalahan yang sering
terjadi adalah mengayuh tidak dilakukan secara penuh. Mengayuh yang benar
dilakukan sampai dengan tangan pengayuh mencapai paha kita. Adalah sebuah
kesalahan jika tangan kita mengayuh hanya sampai sejajar dada kita. Jika ini
terjadi, propulsi yang ditimbulkan pun tidak akan optimal.
Kesalahan lain yang sering terjadi
adalah tangan kita turun sesudah masuk
kembali kedalam air (yakni pada fase ekstensi). Hal ini akan menghambat
laju kita. Disamping itu, jika kesalahan ini kita lakukan bersamaan dengan
mengambil nafas, maka wajah kita tidak akan bisa menyembul dari permukaan air
dengan optimal sehingga kita menjadi kurang nyaman dalam mengambil nafas. Yang
benar, begitu tangan kita masuk kembali kedalam air, sorongkanlah lurus kedepan
sejajar permukaan air, seolah-olah hendak meraih benda terapung yang terletak
jauh di depan. Inilah fase ekstensi yang benar.
Gaya dada atau gaya
katak adalah cara
atau gaya dalam berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan
air, namun berbeda dari gaya bebas, batang tubuh selalu dalam keadaan tetap. Kedua belah kaki menendang ke arah luar sementara kedua belah tangan diluruskan di depan. Kedua belah tangan dibuka ke samping seperti
gerakan membelah air agar badan maju lebih cepat ke depan. Gerakan tubuh meniru
gerakan katak sedang berenang sehingga disebut gaya katak. Pernapasan dilakukan
ketika mulut berada di permukaan air, setelah satu kali gerakan tangan-kaki
atau dua kali gerakan tangan-kaki.
Gaya dada
adalah gaya yang paling populer sewaktu
orang melakukan renang rekreasi karena dengan gaya ini, kepala perenang dapat
berada di atas air dalam waktu yang lama. Orang yang sedang belajar
berenang biasanya memulai dari mempelajari gaya dada terlebih dahulu karena
disamping mudah dipelajari, resiko yang ada lebih kecil jika dibandingkan
dengan gaya-gaya berenang yang lain. Sehingga dalam pelajaran berenang,
kebanyakan perenang pemula belajar gaya dada atau gaya bebas terlebih dahulu.
Namun diantara ketiga nomor renang resmi yang diatur Federasi Renang
Internasional (FINA), perenang gaya dada adalah perenang yang paling lambat.
Berikut ini adalah teknik-teknik
atau tahapan-tahapan dalam belajar renang gaya dada:
1.
Gerakan kaki
a.
Kaki ditekuk (dengkul dibengkokkan/ditekuk)
b.
Kemudian tendangkan/luruskan kaki dengan posisi kedua kaki terbuka (kaki kiri
dan kaki kanan saling berjauhan)
c.
Masih dalam posisi kaki lurus, kemudian kaki dirapatkan (sampai telapak kaki
kiri dan kanan agak bersentuhan ..ini akan menambah daya dorong)
d.
Ulangi langkah a – c di atas
Jadi
urutan gerakan kaki gaya dada ini :
1) tekuk, tendang, rapatkan,
2) tekuk, tendang, rapatkan, dan
seterusnya.
2.
Gerakan tangan
a.
Posisi awal, kedua tangan lurus di atas kepala (kedua telapak tangan saling
bertemu & menempel)
b.
Kemudian tarik tangan ke samping kanan dan kiri, tetapi tidak perlu terlalu ke
samping (cukup tarik ke samping selebar bahu dan selebihnya tarik ke bawah)
c.
Luruskan tangan kembali.
d.
Ulangi langkah a – c di atas
Jadi
urutan gerakan tangan gaya dada ini :
1) luruskan tangan di atas kepala,
gerakkan tangan ke samping kiri dan kanan,
2) luruskan tangan di atas kepala,
gerakkan tangan ke samping kiri dan kanan, dan seterusnya.
3.
Gerakan kombinasi tangan, kaki & mengambil nafas
a.
Gerakan tangan dan kaki dilakukan bergantian.
b.
Pengambilan nafas dilakukan ketika gerakan tangan ke samping kiri dan kanan,
kemudian kepala mendongak ke atas sambil mengambil nafas
Beberapa tips bagi pemula yang ingin
belajar berenang gaya dada :
1.
Ketika mulai belajar tangan berpegangan
pada pinggir kolam, kemudian gerakkan kaki seperti di atas. Lakukan sampai
lancar.
2.
Kemudian Anda bisa meminta seorang
teman untuk memegangi tangan Anda, sehingga Anda bisa menyeberangi kolam dengan
menggerakkan kaki dan tangan tetap dipegangi teman Anda. Untuk anak-anak, orang
tua / pelatih renang bisa melakukan ini.
3.
Setelah lancar, maka sekarang kita
agak ke tengah kolam. Kemudian kita mengapungkan badan (seperti posisi
meluncur) dan gerakkan kaki gaya dada seperti di atas sampai ke pinggir kolam.
Lakukan sampai lancar.
4.
Setelah itu sekarang mulai belajar
menggerakkan tangan. Lakukan 2 atau 3 kali gerakan kaki, kemudian baru gerakkan
tangan gaya dada seperti di atas. Begitu seterusnya, lakukan sampai lancar.
5.
Setelah cukup lancar, maka mulailah
belajar mengambil nafas. Ketika tangan bergerak ke samping, maka naikkan kepala
sedikit ke atas permukaan air dan langsung ambil nafas. Lakukan sampai lancar.
6.
Kemudian berlatihlah lebih ke tengah
dan berenang untuk mencapai pinggir kolam. Lakukan terus sampai bisa selebar
kolam renang.
7.
Setelah lancar, mulailah perbaiki
gaya renang gaya dada Anda. Gerakan kaki dan tangan bergantian yaitu 1 kali
gerakan kaki, 1 kali gerakan tangan dan ambil nafas.
8.
Gerakan tangan jangan terlalu lebar,
melainkan agak ke bawah (hal ini akan memberikan dorongan yang lebih kuat
sekaligus memudahkan pengambilan nafas).
E.
Alat Bantu yang dibutuhkan bagi pemula untuk belajar berenang
Dalam gaya bebas dan gaya dada,
gerakanya terdiri dari beberapa bagian yang masing-masing harus dilakukan
sebaik mungkin untuk mendapatkan hasil dalam berenang yang efisien dan cepat.
bagian-bagian tersebut antara lain:
- Gerakan
kaki
- Gerakan
tangan
- Pernafasan
Masing-Masing bagian ini memiliki
bermacam-macam latihan untuk mendapatkan gerakan yang sebaik mungkin. berikut
ini adalah contoh-contoh alat yang dibutuhkan dalam belajar beranang:
- Untuk
gerakan tangan, terdapat beberapa latihan (drill), diantaranya:
a.
catch-up drill
b.
fingertip drag
c.
10-10
d.
One arm
e.
fist drill
f. untuk memaksimalkan
latihan gerakan tangan diperlukan pelampung (pull buoy).
- Selanjutnya,
drill untuk gerakan kaki antara lain
a.
Backstoke kick
b.
Dolphin kick
c.
Flutter kick
d.
Flutter kick with kickboard as resistant
e.
untuk drill gerakan kaki, diperlukan kick board
- drill
untuk melatih pernafasan antara lain,
a.
pernafasan dalam keadaan diam untuk memperoleh ritme pernafasan
b.
pernafasan 3-5-7, yaitu pernafasan setiap 3 atau 5 atau 7 gerakan.
Untuk melakukan gerakan berenang
dengan maksimum diperlukan otot bahu dan belikat yang kuat. jika gerakan baik
tangan, kaki dan badan dilakukan dengan tepat tanpa otot yang kuat, maka otot
bahu akan terasa sakit. jika gerakan masih salah, otot bahu tidak akan terasa
sakit.
F.
Beberapa Program dan Tahapan dalam Latihan Renang
1. Pemanasan
dan Pendinginan
Sebelum mulai renang, yakinkan untuk
melakukan pemanasan. Bisa misalnya dengan mengayuh sepeda stasioner beberapa
saat, berjalan di sekitar kolam, atau gerakan-gerakan peregangan. Sekitar lima
sampai 10 menit untuk melakukan pemanasan, dan menyesuaikan detak
jantung.
Jika sudah usai, untuk pendinginan jangan
langsung mandi. Tutup latihan keras dengan renang santai beberapa menit, atau
keluar dari kolam dan berjalan di sekitar kolam, sampai detak jantung kembali
ke normal.
Yakinkan, Anda melakukan peregangan
pada kelompok otot untuk menghindari cidera, memperbaiki fleksibilitas dan
menghindari luka. Kelompok otot itu antara lain biceps, betis, otot
gluteus, lutut, quadriceps, dan triceps. Supaya renang lebih
menyenangkan dan meningkatkan porsi latihan, siapkan peralatan yang sesuai. Pertama,
baju renang. Baik wanita atau pria harus menggunakan pakaian renang yang
didesain sesuai untuk olahraga yang satu ini. Tak ada pilihan lain, sebab akan
mempengaruhi gerakan olahraga dalam air. Kedua, kacamata. Alat ini untuk
menghindari chlorine, atau kaporit di mata dan memperbaiki pengelihatan
dalam air. Ketiga, tutup kepala. Juga menjaga rambut dari chlorine.
Tutup kepala diperlukan pada beberapa kolam renang karena kaporitnya sangat
banyak.
2. Awal
Latihan
Selain belajar sendiri, untuk bisa
berenang memang sebaiknya dari instruktur yang mengerti betul gerakan yang
benar. Jangan segan untuk bertanya, siapa atau dimana pelatih yang baik bagi
olahraga ini. Pada beberapa kolam renang, biasanya menyediakan jasa pelatih
olahraga, terutama untuk anak-anak. Pelatih ini bisa yang profesional, atau
guru-guru yang didatangkan dari Universitas Keguruan.
Berenang adalah latihan bagi
kesehatan jantung yang menggerakkan bagian abdominal, tangan, otot gluteus,
otot lutut, dan quadricep. Sangat bagus untuk membangun stamina, dan bentuk
otot. Terpenting, tidak memaksakan kerja otot, sehingga mengurangi resiko
cidera.
3. Program
Pemula
Jika Anda sudah mulai bisa berenang
kira-kira sejauh 20 m sampai 50 m panjang kolam, lakukan program layaknya
perenang profesional yang baru saja memulai program latihan mereka. Perlu
diingat, diperlukan waktu sekitar 30 menit untuk menyesuaikan iklim latihan
renang. Lakukan latihan tiga kali seminggu. Jika tak memungkinkan, jarak renang
bisa disesuaikan. Terus naikkan jarak renang Anda setiap minggunya. Untuk
pemula, lakukan demi tahap berikut:
1.
Pemanasan. 10 menit. Biasanya paling banyak 300 m.
2.
100 m gaya bebas.
3.
50 m kaya katak. Lakukan empat kali
4.
50 m gaya bebas. Lakukan empat kali.
5.
Pendinginan. 200 m gaya bebas.
4. Program
Intermediate
1.
Pemanasan. 400 m gaya bebas.
2.
100 meter gaya katak.
3.
100 m gerakan variasi. Lama dan jarak ini terus ditambah, sesuai perkembangan
latihan.
4.
200 m gaya bebas. Ulang tiga kali.
5.
Istirahat 45 sampai 60 detik pada setiap 200 m.
6.
25 m gaya katak. Ulangi 8 kali.
7.
Untuk gaya bebas, beristirahatlah pada setiap jarak, 50, 100, 200, 200, 100,
8.
Jarak meningkat dan diturunkan di akhir latihan.
9.
Pendinginan. Renang 200 m santai seperti gaya yang diinginkan. Lalu naiklah dan
lakukan peregangan. (Total jarak 2,3 km).
G.
Beberapa Pertimbangan untuk Membuat Kolam Renang
Kehadiran kolam renang atau
waterpark ini juga bisa dijadikan sanctuary untuk melepas lelah dengan penataan
yang baik. Berikut beberapa hal yang harus dipertimbangkan untuk membuat kolam
renang:
Sebaiknya kolam renang tidak
diletakkan dekat dengan pohon atau tumbuhan lain yang memungkinkan daunnya
jatuh ke kolam. Hal ini akan membuat kolam menjadi cepat kotor sehingga
dibutuhkan perawatan ekstra.
Bentuk kolam dapat disesuaikan
dengan besarnya lahan yang tersedia dan unsur estetika. Bentuk kolam yang
selama ini dijumpai biasanya berbentuk standar-persegi panjang, angka delapan,
atau memliki lebih banyak lekukan. Walaupun terlihat lebih menarik, bentuk
angka delapan membutuhkan lahan yang lebih besar, karena jika lahan yang
tersedia kecil, biasanya kurang mencukupi karena ukuran kolam akan menjadi
sangat kecil. Lebih baik bila menggunakan bentuk persegi panjang karena dapat
memanfaatkan setiap inci dari lahan yang tersedia. Satu hal yang perlu diingat,
walaupun lebar water park tidak terlalu besar setidaknya kolam memiliki panjang
yang cukup mengingat jalur inilah yang digunakan untuk berenang.
Perhatikanlah arah datangnya
matahari karena hal ini memengaruhi panas tidaknya air di kolam renang. Bila
anda tidak mau mendapat terpaan sinar matahari terlalu banyak, letakkan kolam
renang di bagian selatan di mana intensitas sinar matahari tidak terlalu besar.
Tingkat kedalaman harus
dipertimabngkan dengan matang, terutama bila kolam ini juga digunakan bagi anak
atau keponakan anda yang masih kecil. Sebaiknya lantai kolam renang dibuat
landai untuk membedakan antara yang rendah dan yang dalam sehingga tidak
mengagetkan orang-khususnya yang belum mahir berenang. Teknik lampu pada kolam renang pun patut diperhatikan.
Penerangan yang baik akan membuat kolam terlihat lebih indah di malam hari
dengan menampilkan tekstur permukaan air dan kolam secara keseluruhan. Walaupun
belum tentu berenang di malam hari, anda dapat sekadar menikmatinya.
Perhatikanlah keramik yang digunakan
untuk lantai kolam
renang. Untuk faktor keamanan, sebaiknya gunakan jenis lantai keramik yang
memiliki tekstur di permukaanya agar tidak licin.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Renang merupakan satu dari sedikit
aktivitas olahraga yang sangat dinamis tanpa menyebabkan cidera seperti gerakan
high impact. Hasilnya, renang sangat bagus untuk semua umur, terutama
orang-orang yang kembali berolahraga lagi, orang tua, atau orang dengan masalah
kesehatan yang tak memungkinkan berolahraga jenis lain. Kelebihan lainnya,
karena udara sekitar kolam sangat lembab, berenang seringkali sangat bagus
dilakukan penderita asma.
Renang awalnya merupakan salah satu dari tujuh ketangkasan yang dimiliki
oleh para kesatria dalam Abad Pertengahan, termasuk berenang dengan memakai
baju zirah. Pertandingan Olimpiade dilangsungkan pada tahun 1896 di Athena.
Kompetisi khusus kaum pria (lihat juga renang pada olimpiade musim panas 1896).
Enam pertandingan telah direncanakan, namun hanya empat yang betul-betul
diselenggarakan: 100 m, 500 m, dan 1200 m gaya bebas dan 100 m untuk pelaut.
Medali emas pertama dimenangkan oleh Alfred Hajos dari Hungaria dengan catatan
waktu 1:22.20 untuk 100 m gaya bebas.
Gaya bebas adalah gaya berenang yang
paling cepat dibandingkan gaya-gaya yang lainnya. Oleh karena itu, sangat
penting bagi setiap perenang untuk menguasai gaya ini dengan baik. Gaya bebas
adalah berenang
dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah tangan
secara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan gerakan mengayuh, sementara
kedua belah kaki
secara bergantian dicambukkan naik turun ke atas dan ke bawah. Sewaktu berenang
gaya bebas, posisi wajah menghadap ke permukaan air.
Gaya dada adalah gaya yang paling
populer sewaktu orang melakukan renang rekreasi karena dengan gaya ini, kepala
perenang dapat berada di atas air dalam waktu yang lama. Gaya dada atau gaya katak adalah cara atau gaya dalam berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air, namun berbeda dari gaya bebas, batang tubuh selalu dalam keadaan tetap. Kedua belah kaki
menendang ke arah luar sementara kedua belah tangan diluruskan di depan. Kedua belah tangan dibuka ke samping seperti
gerakan membelah air agar badan maju lebih cepat ke depan.
Sebelum mulai renang,
yakinkan untuk melakukan pemanasan. Bisa misalnya dengan mengayuh sepeda
stasioner beberapa saat, berjalan di sekitar kolam, atau gerakan-gerakan
peregangan. Sekitar lima sampai 10 menit untuk melakukan pemanasan, dan
menyesuaikan detak jantung. Jika sudah usai, untuk pendinginan jangan
langsung mandi. Tutup latihan keras dengan renang santai beberapa menit, atau
keluar dari kolam dan berjalan di sekitar kolam, sampai detak jantung kembali
ke normal.
B. Daftar
Pustaka
Abdur rosyid. (2008). Cara Bernafas dalam Renang Gaya Bebas.
http://abdurrosyid. wordpress.com/2008/06/02/cara-bernafas-dalam-renang-gayabebas/.
Waktu akses: Rabu, 26 Agustus 2009; 09.34.
Anton. (2009). Sejarah Renang. http://ch1ples.wordpress.com/2008/09/13/sejarah
renang/.Waktu akses: Kamis, 27 Agustus 2009; 07.50.
Dudih Rohaedi.(2008). Memantapkan Persiapan Renang.
http://www.akademi-renang. com/. Waktu akses: Kamis, 27 Agustus 2009; 07.17.
……… (2008). Kenapa Atlet Renang Harus Mandi Pancuran.
http://netsains.com /2008/08/kenapa-atlet-renang-harus-mandi-pancuran/. Waktu
akses: Kamis, 27 Agustus 2009; 07.27.
Erwin. (2008). Renang Gaya Dada. http://belajarrenang.com/. Waktu
akses: Rabu, 26 Agustus 2009; 09.14.
Moh Hasbi Assidiqi. (2009). Renang Gaya Bebas. http://bajurenangmuslim.com/. Waktu
akses: Kamis, 27 Agustus 2009; 07.47.
Lucian E. Marin. (2008). Berenang Gaya Katak. http://map-bms.wikipedia.org/wiki /Renang. Waktu
akses: Kamis, 27 Agustus 2009; 07.25.
Purnomo. (2007). Manfaat Renang. http://www.bloggaul.com/purnomo_w/readblog
/83436/renang-manfaatnya-g-d-lho. Waktu akses: Rabu, 26 Agustus
2009; 08.14.
Rani. (2008). Renang Gaya Dada. http://www.maharanisportclub.com/index.php?
option=com_content&task=view&id=28&Itemid=2. Waktu akses: Rabu, 26
Agustus 2009; 08.50.
Keren deh
ReplyDeletesaya sedang belajar renang gaya dada dan masih mencari bacaan yang membahas teknik renang gaya dada, makasih sudah dikasih tau ya, saya praktekkan nanti i kolam renang, semoga teorinya bisa diterapkan dengan mudah
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeletemakasih infonya. izin copas yaa untuk tugas
ReplyDelete