Bismillahirrohmanirrohim
Alhamdulillah, kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah swt Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Berkat rahmat, hidayah, dan inayah Allah swt,
kami dapat menyelesikan makalah penyembelihan hewan ini sebagaimana tugas yang
telah diberikan.
Makalah ini disusun berdasarkan standart Buku Fikih KTSP 2006 dan
sumber-sumber terpercaya (Internet) dengan memperhatikan silabus Pendidikan agama
utamanya pada Bab pertama, Penyembelihan Hewan yang terdiri atas 3 bab meliputi :
ü
Pendahuluan,
sebagai pembuka untuk mengawali pembahasan
ü Pembahasan, berisi tata cara dan proses
penyembelihan
ü
Penutup,
sebagai akhir dari pembahasan meliputi kesimpulan, saran, dan kata-kata penutup
Kami sudah berupaya semaksimal mungkin untuk dapat menyajikan makalah
ini agar benar-benar bermanfaat, mudah di pahami serta bisa menambah atau memperbaiki nilai kami.
Meskipun demikian kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Untuk itu saran dan kritik dari semua pihak khususnya dari Ibu Guru
sangat kami perlukan guna penyempurnaan selanjutnya. . Semoga kita senantiasa
mendapat bimbingan dan ridho dari Allah SWT. Amin.
Wssalamu'alaikum Wr. Wb.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pengertian
penyembelihan adalah memutus jalan makan, minum,nafas dan urat nadi pada leher
binatang yang halal yang disembelih dengan pisau,pedang atau alat lain yang
tajam dan sesuai dengan ketentuan syara’(syariat Islam)
Penyembelihan sudah
ada sejak zaman Nabi Ibrahim AS saat beliau mendapat wahyu untuk menyembelih
putranya Nabi Ismail AS. Ini Terkandung dalam al-qur’an surat asshafat ayat
102-107 :
Maka tatkala anak itu (Ismail) sampai pada
umur baligh dan berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata : “ Hai anakku
sesunggunya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyambelihmu. Maka fikirkanlah
apa pendapatmu !” Ia menjawab : “ Hai bapakku kerjakanlah apa yang
diperintahkan padamu, insyaallah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang
yang sabar. Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membringkan
anaknya (nyatalah kesabaran keduanya). Dan kami panggilah dia : “ Hai ibrahim
sesunggunya kamu telah membenarkan mimpi itu. Demikianlah kami memberi balasan
kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian
yang nyata dan kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar “.
Kenapa pemotongan hewan
secara islam dilakukan dengan cara di sembelih ?
Bukankah ini kejam dan menyiksa ? Lihat saja binatang itu , menggelepar-nggelepar!
Seperti kita ketahui , apabila ada syaraf yang ada di tubuh kita terpotong atau rusak , maka tubuh tak kan bisa merespons. Dengan demikian , apabila seluruh saluran syaraf yang ada di leher di potong , maka tubuh akan kehilangan seluruh indranya. Termasuk indra perasaan dengan demikian tidak akan menyiksa hewan tersebut. Adapun binatang itu menggelepar-nggelepar karena tubuh kehilangan seluruh zat penting secara mendadak sehingga membuat tubuh kejang.
Bukankah ini kejam dan menyiksa ? Lihat saja binatang itu , menggelepar-nggelepar!
Seperti kita ketahui , apabila ada syaraf yang ada di tubuh kita terpotong atau rusak , maka tubuh tak kan bisa merespons. Dengan demikian , apabila seluruh saluran syaraf yang ada di leher di potong , maka tubuh akan kehilangan seluruh indranya. Termasuk indra perasaan dengan demikian tidak akan menyiksa hewan tersebut. Adapun binatang itu menggelepar-nggelepar karena tubuh kehilangan seluruh zat penting secara mendadak sehingga membuat tubuh kejang.
Hasil penelitian Prof.
Schultz dan Dr. Hazim justru membuktikan yang sebaliknya. Yakni bahwa pisau
tajam yang mengiris leher (sebagai syari’at Islam dalam penyembelihan ternak)
ternyata tidaklah ‘menyentuh’ saraf rasa sakit. Oleh karenanya kedua peneliti
ahli itu menyimpulkan bahwa sapi meronta-ronta dan meregangkan otot bukanlah
sebagai ekspresi rasa sakit, melainkan sebagai ekspresi ’keterkejutan otot dan
saraf saja (yaitu pada saat darah mengalir keluar denagn deras)’. Mengapa
demikian? Hal ini tentu tidak terlalu sulit untuk dijelaskan, karena grafik EEG
tidak membuktikan juga tidak menunjukkan adanya rasa sakit itu!
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana cara menyembelih
binatang?
2.
Apa saja syarat binatang, alat ,
orang dalam penyembelihan?
3.
Apa saja hal-hal yang diwajibkan,
disunahkan dan dimakruhkan dalam penyembelihan ?
4.
Apa hikmah yang disyariatkan bagi
orang dan binatang dalam penyembelihan?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian penyembelihan
Penyembelihan binatang adalah memutus
jalan makan ,minum,nafas,dan urat nadi pada leher binatang yang disembelih
dengan pisau,pedang,atau alat lain yang tajam sesuai dengan ketentuan syarak
(syari’at islam).
B.
Tata cara penyembelihan binatang
a.
Cara menyembelih binatang jinak
Harus tepat pada lehernya dengan cara
yang baik dan sempurna.
b.
Cara menyembelih binatang liar
Boleh di bagian mana saja yang bisa
dijangkau seperti leher,perut,kaki,kepala atau bagian yang lainnya dengan
ketentuan,matinya betul-betul karena luka akibat penyembelihan tsb.
c.
Menyembelih binatang secara
tradisional
·
Menyiapkan
lubang penampungan darah
·
Peralatan
yang akan digunakan disiapkan terlebih dahulu
·
Binatang
yang akan disembelih dibaringakn menghadap kiblat, lambung kiri dibawah
·
Leher
hewan diletakkan di atas lubang penampungan darah
·
Kaki hewan
dipegang kuat-kuat, kepalanya ditekan ke bawah
agar tanduknya menancap ke tanah.
·
Membaca
basmallah, kemudian alat menyembelih digoreskan pada hewan yang disembelih.
d.
Menyembelih
secara mekanik
·
Mempersiapkan
peralatan terlebih dahulu
·
Memasukkan
hewan ke dalam ruangan yang sudah dipenuhi gas sehingga hewan tersebut tidak
sadarkan diri
·
Dengan
membaca basmallah, bianatang yang telah pingsan disembelih denagn alat
penyembelihan
C. Syarat-syarat dalam penyembelihan
a.
Orang yang
Menyembelih
§
Beragam
Islam
§
Berakal
Sehat
§
Mumayiz
b.
Binatang
yang disembelih
§ Binatang yang masih hidup
§ Binatang darat yang halal dimakan
c. Alat untuk menyembelih
§ Tajam , tidak tumpul/ atau runcing
§ Terbuat dari besi, baja, batu, bamboo/ kaca
tidak dari kuku,gigi/tulang
D.
Kewajiban,
Sunah dan Makruh dalam penyembelihan
a.
Kewajiban
dalam penyembelihan
ü Yang dipotong adalah bagian tenggorokan
binatang itu yaitu bagian pernafasan (الحلقوم)
ü Selain tenggorokan harus juga dipotong
kerongkongan yang merupakan jalan makan (المري)
ü Menyembelih dengan sengaja.
b.
Sunah
dalam penyembelihan
ü Menghadap kiblat
ü Membaca basmallah dan shalawat Nabi
ü Menajamkan alat penyembelihan
ü Menyembelih pada pangkal leher dan 2 urat nadi
, agar cepat mati
ü Melepaskan tali pengikat setelah menyembelih
ü Digulingkan ke tulang rusuk rusuk sebelah kiri
agar mudah menyembelihnya.
c. Hal-hal yang dimakruhkan dalam penyembelihan
ü Penyembelihan dengan memotong lehernya sampai
putus
ü Alat penyembelihan yang tumpul
ü Memukuli badan/kepala hewan lebih dulusebelum
disembelih
ü Kurang sempurna penyembelihannya, sehingga
binatang tersebut tersiksa.
ü Diikat kuat-kuat sehingga kurang bebas bergerak
E.
Hikmah
disyariatkannya Penyembelihan
a.
Bagi penyembelih
dan Orang yang mengkonsumsi
v Terhindar dari perbuatan menyiksa binatang
v Akan memperoleh daging yang sehat
v Akan menambah keimanan kepada Allah SWT
b.
Bagi
binatang yang disembelih
v Jika disembelih dengan benar dan alat yang
tajam maka hewan akan lekas mati
v Binatang yang disembelih dengan cara yang benar
akan menghasilkan daging yang segar karena darah cepat habis dan tidak tercampur dengan daging.
PROSES PENYEMBELIHAN
(Berdasarkan
pada Pengamatan Kelompok)
Penyembelihan dilakukan di “Depot Kensiwi” pada pukul 5 pagi. Hewan yang
disembelih adalah kambing. Sebelum menyembelih, “Tukang Jagal” (orang yang
menyembelih) mempersiapkan peralatan terlebih dahulu,seperti mengasah pisau,
menyiapkan tali, alat kebersihan, dan lain-lain.
Langkah
pertama, jagal mengambil kambing di kandang. Biasanya depot ini menyembelih 2
kambing setiap harinya. Setelah diambil, kambing di bawa ke tempat
penyembelihan. Kemudian kambing dibaringkan menghadap dengan kepele di bagian selatan dan kakinya
diikat dengan tali yang sudah dipersiapkan. Kambing disembelih pada bagian
leher dengan pisau yang tajam sampai putus kerongkongannya,utamanya pada bagian
jalan makan, nafas, dan urat nadi.
Langkah kedua, setelah kambing benar-benar mati, kepala
kambing dipotong dan dikuliti sampai hilang kulitnya, baru setelah itu kambing dipindahkan dengan digantung pada penampang kayu agar mudah saat
mengulitinya. Sesudahnya kambing dikuliti, bagian daging dipisahkan dari
tulang-tulangnya. Kemudian perut kambing dibelah untuk mengeluarkan bagian
dalam organ-organ kambing tersebut seperti
kandungan, usus, lambung, dan lain. Bagian organ tersebut dicuci bersih dan
direndam ke dalam air kapur selama beberapa menit. Tujuannya untuk
menghilangkan bau dan pemutih alami.
Langkah ketiga, bagian organ kambing yang
direndam, diangkat sedangkan daging kambing yang telah dipisahkan dari
tulangnya dipotong dadu-dadu kecil . Sembari
dipotong, ada seorang lagi yang bertugas untuk menusukkan ke tusuk sate. Biasanya satu ekor kambing bisa menghasilkan kurang lebih 1300 tusuk
sate.
Setelah semua
proses penyembelihan sampai proses akhir pembuatan sate selesai, daging
kambing yang telah dibuat sate tadi dijual pada masyarakat umum. Depot ini
menjualnya dengan harga RP 15000,00 per porsi(satu porsi
10 tusuk). Karena letaknya yang strategis depot ini banyak digemari khalayak
umum.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Proses penyembelihan dilakukan secara
tradisional sesuai dengan ketentuan syariat Islam. Tahap-tahap
penyembelihantersebut telah memenuhi ketentuan yang ada baik dalam segi
persiapan, inti/proses penyembelihan sampai akhir penyembelihan.memperhetikan
secara mendetail setiap tahap
penyembelihan menjadi suatu dasar karena sekecil apapun kesalahan
mempengaruhi halal haramnya hewan yang disembelih.
B.
SARAN
Dalam penyembelihan wajib hukumnya menyebut
nama Allah SWT ketika menggoreskan pisau saat menyembelih. Jika tidak, bisa
jadi makanan dari hasil penyembelihan tersebut
menjadi haram hukumnya. Untuk
itu, menyaringkan suara saat menyembelih sangat diperlukan agar orang yang
mengamati atau memakan daging tersebut tidak khawatir akan kehalalan
makanannya. Hindari juga penggunaan air yang berlebihan sehingga terhindar dari
bahaya mubadhir. Namun Air dari selang yang mengalir membuat daging yang di
cuci terjamin kebersihannya.
C.
KATA PENUTUP
Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah SWT akhirnya makalah penyembelihan
ini telah selesai dibuat. Walaupun ada sedikit kendala dalam penyeselaiannya,
dengan sisa waktu yang diberikan kami bisa menyelesaikan makalah ini sesuai
prosedur yang diberikan.
Ucapan terimakasih juga kami sampaikan kepada Ibu Siti Komariyah atas pambarian
dispansasinya dalam waktu pengumpulan makalah ini. Semoga keterlambatan ini
tidak mangganggu proses belajar mengajar, termasuk permasalahan nilai kami.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Buku fikih
TS (tiga Serangkai)
2.
Makalah
komplit.blogspot.com
3.
Fizrif.wordpress.com
4.
Mindafantastic.blogspot.com
5.
Dll
0 comments:
Post a Comment