Monday, November 21, 2016

Laporan cara kerja mikroorganisme pada tape ketan


Ø  Bahan bahan membuat tape ketan
1.       Beras ketan 1 kg ( hitam atau putih terserah anda )
2.       Ragi tape secukupnya
3.       Plastik/daun pisang untuk pembungkus
Ø  Cara Membuat tape ketan
1.       Usahakan alat-alat yang digunakan bersih dan bebas dari lemak/minyak. Jika tidak maka, tape tidak akan berhasil dibuat.
2.       Cuci dan rendam beras ketan sebelum di kukus selama kurang lebih 12 jam
3.       Kukus beras ketan sampai matang
4.       Angkat ketan setelah matang dan dinginkan ( bisa menunggu atau menggunakan kipas,tapi lebih baik di tunggu sampai dingin sendiri )
5.       Campur ketan dengan ragi tape yang sudah di haluskan 
6.       Bungkus ketan yang sudah tercampur ragi menggunakan daun pisang atau plastik. Simpan di tempat yang rapat selama 2-3 hari.
Ø  Hal yang perlu di perhatikan agar tape ketan yang kita buat menjadi manis
1.       Untuk takaran ragi,anda akan mengetahui ukuran yang pas dari beberapa pengalaman membuat tape.Kebanyakan ragi akan membuat tape terlalu lembek dan terasa masam.Dan kekurangan ragi menyebabkan tape menjadi keras ( gagal ). 
2.       Ketika membungkus tape,anda bisa membungkus semua sekaligus atau membungkus kecil-kecil pada takaran sendiri-sendiri.( pastikan tape yang di bungkus tertutup rapat ).
3.       Jangan membuka tape sebelum lebih 2 hari.

         Ã˜  Prinsip dan cara kerja mikroba dalam tape ketan

Pada proses pembuatan tape ketan, fermentasi yang terjadi disebabkan karena bantuan khamir yang terdapat dalam ragi yang ditambahkan. Khamir tersebut adalah Endomycopsis fibuliger dan Chlamydomucor oryzae. Kedua khamir tersebut adalah mikroba yang memegang peran utama mengubah ketan menjadi bentuk tape. Awalnya Chlamydomucor oryzae memulai proses fermentasi dengan mengubah pati ketan menjadi gula. Selanjutnya, Endomycopsis fibuliger akan merubah gula menghasilkan alkohol dan komponen pembentuk flavor.

Dalam fermentasi tersebut , juga terdapat  beberapa species mikroba lain diantaranya:
genus Aspergilius, Saccharomyces, Candida, Hansenulla, dan bakteri Acetobacter.
Genus tersebut hidup bersama-sama secara sinergis. Mikroba tersebut juga mempunyai fungsi:
Ø  Aspergillus
à menyederhanakan tepung menjadi glukosa serta memproduksi enzim glukoamilase yang akan memecah pati dengan mengeluarkan unit-unit glukosa,
Ø  Saccharomyces, Candida dan Hansenulla
àdapat menguraikan gula menjadi alkohol dan bermacam-macam zat organik lain
Ø  Acetobacter
àdapat merombak alkohol menjadi asam.

Proses berikutnya glukosa akan difermentasi menjadi asam-asam organik dan etanol sehingga menimbulkan rasa dan aroma yang khas serta beraroma sangat kuat. Fermentasi tape ketan yang menggunakan ragi termasuk dalam jenis heterofermentasi karena menggunakan dua macam biakan mikroba yang berbeda.



ØFaktor-faktor Proses Fermentasi Tape
  • Konsentrasi garam yang dianjurkan adalah 5-15% (20-600S). Garam berfungsi untuk menghambat pertumbuhan jenis-jenis mikroorganisme pembusuk yang tidak diinginkan selama proses fermentasi berlangsung. Prinsip kerja garam dalam proses fermentasi adalah untuk mengatur Aw (ketersediaan air untuk kebutuhan mikroorganisme).
  • Suhu selama proses fermentasi sangat menentukan jenis mikroorganisme dominan yang akan tumbuh.
  • Ketersediaaan oksigen harus diatur selama proses fermentasi. Hal ini berhubungan dengan sifat mikroorganisme yang digunakan. Oleh karena itulah, proses fermentasi pada ketan yang tertutup rapat lebih cepat dibandingkan dengan ketan yang terbuka.
Ø  Kesimpulan

          Pembuatan tape memerlukan kecermatan dan kebersihan yang tinggi agar  ketan dapat menjadi lunak karena proses fermentasi yang berlangsung dengan baik. Ragi adalah bibit jamur yang digunakan untuk membuat tape. Agar pembuatan tape berhasil dengan baik alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan harus bersih, terutama dari lemak atauminyak . Alat-alat yang berminyak jika dipakai untuk mengolah bahan tape bisa menyebabkan kegagalan fermentasi.
       Dalam pembuatan tape, terdapat beberapa species mikroba yang membantu proses fermentasinya. Beberapa diantaranya:

  • Aspergillus :menyederhanakan tepung menjadi glukosa serta memproduksi enzim glukoamilase yang akan memecah pati dengan mengeluarkan unit-unit glukosa,
  • Saccharomyces, Candida dan Hansenulla : dapat menguraikan gula menjadi alkohol dan bermacam-macam zat organik lain
  •  Acetobacter : dapat merombak alkohol menjadi asam.
        Biasanya, fermentasi yang terjadi pada tape ketan terjadi selama 2-3 hari. Selain itu juga, dalam proses pembuatan tape ini ada hal-hal yang harus diperhatikan supaya proses fermentasi tersebut berlangsung secara sempurna. Selama proses fermentasi tidak memerlukan oksigen. Oleh karena itulah, proses fermentasi pada ketan yang tertutup rapat lebih cepat dibandingkan dengan ketan yang terbuka. Lamanya proses fermentasi juga mempengaruhi kadar alkohol yang dihasilkan.

Makalah Interpretasi Peta tentang Bentuk dan Pola Muka Bumi

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Perlu kita ketahui bahwa bentuk permukaan bumi tidak rata. Ada yang berupa dataran tinggi, dataran rendah, dan perairan. Apakah di daerahmu terdapat bentuk muka bumi berupa gunung, sungai, atau laut. Bentuk muka bumi antara daerah satu dan yang lain berbeda-beda. Dengan menggunakan peta kita dapat mengetahui bentuk permukaan bumi di tiap daerah.Apakah kamu mempunyai peta? Apakah kamu tahu arti peta? Peta adalah gambaran permukaan bumi dalam bidang datar dengan sekala tertentu (diperkecil). Peta merupakan alat peraga. Peta dapat berupa gambaran tentang tinggi rendahnya suatu daerah (topografi), penyebaran penduduk, curah hujan, penyebaran batuan (geologi), penyebaran jenis tanah dan semua hal lain yang berhubungan dengan kedudukannya dalam ruang. Dengan peta kita dapat membaca dan memahami keadaan fisik dan geografis suatu tempat. Peta merupakan media untuk mengetahui keadaan permukaan bumi. Pada peta terdapat bagian (unsur-unsur) yang harus ada, yang sangat bermanfaat bagi pembaca peta. Tahukah kamu apa saja yang harus ada di dalam peta? Agar peta dapat dibaca oleh siapa saja, peta dibuat berdasarkan aturan yang disepakati secara internasional. Untuk memperoleh informasi mengenahi bentuk muka bumi pada peta kita harus melakukan analilis, diantaranya:
  • Melakukan deteksi à mengamati peta dengan bagia-bagiannya.
  • Melakukan identifikasi à memberi ciri atau karakteristik suatu objek pada peta yang telah terdeteksi melalui mengamatan, seperti berbagai simbol-simbol. Misalnya simbol warna, simbol garis, dan simbol titik.
  • Melakukan interpretasi à mngumpulkan keterangan tentang objek yang diamati.

Dalam makalah ini saya akan menginterpretasi peta tentang bentuk dan pola muka bumi.

B. Rumusan Masalah
1.      Bagaimana menginterpretasi peta umum ?
2.      Bagaimana menginterpretasi peta topografi ?
3.      Bagaimana langkah-langkah menginterpretasi pada peta-peta secara menyeluruh?
4.      Penampang melintang bentuk-bentuk muka bumi
a.      Dataran
b.      Lautan

         C. Tujuan
1.      Mengetahui interpretasi peta umum
2.      Mengetahui interpretasi peta topografi
3.      Mengetahui lagkah-langkah interpretasi peta secara menyeluruh
4.      Mengetahui penampang bentuk muka bumi baik daratan ataupun lautan.



BAB II
PEMBAHASAN

        1. Menginterpretasi Peta Umum
Dalam peta umum menginterpretasi peta kita cukup untuk menganalisisnya saja. Yaitu kita cukup memahami symbol-simbol yang ada pada peta dan hubungannya dengan symbol-simbol lainnya.
                                                                                                                                         
Contoh simbol-simbol yang ada pada peta:
a.      Simbol warna

b.      Simbol garis

c.       Simbol titik


d.      Simbol area


Ø  Peta umum adalah yang dibuat berdasarkan kenampakan umum.
Sebelum menginterpretasi peta umum lakukan langkah-langkah sebagai berikut:
·         Siapkan peta umum yang akan diinterpretasi misalnya Pulau Jawa.

·         Perhatikan lagenda untuk memahami makna simbol-simbol yang terdapat pada peta.
·         Perhatikan persebaran data yang ada pada peta tsb.
·         Perhatikan tahun pembuatan peta tsb. Apakah masih relevan atau tidak.

Ø  Setelah melakukan langkah-langkah tersebut diperoleh informasi pada peta sebagai berikut
a.      Sungai / Kali
Sungai ditunjukkan dengan garis berkelok-kelok dan berwarna biru.
Contohnya Sungai Bengawan solo, Sungai Brantas.
b.      Pegunungan dan Dataran Tinggi
Ditunjukkan warna merah dan kuning. Contohnya Dataran Tinggi Dieng.
c.       Dataran Rendah dan Rawa
Dtunjukkan dengan garis hijau dan hijau dengan garis putus-putus.
d.      Danau
Ditunjukkan dengan warna biru dan berada di tengah-tengah daratan.
e.      Gunung
Digambarkan berupa segitiga. Merahà gunung aktif (meletus) dan hitamà gunung tidak aktif. Contoh gunung aktif: Gunung Merapi
f.        Laut dan Selat
ditunjukkan dengan warna biru, semakin tua warnanya menandakan laut itu semakin dalam. Selat menghungkan Pulau A dengan Pulau B.
Contohnya: Selat Sunda (P. jawa – P. sumatra)

      2.   Menginterpretasi Peta Topografi
Peta topografi adalah peta yang menggambarkan tinggi rendahnya muka bumi dengan skala besar. Dari peta topografi kita dapat mengetahui ketinggian suatu tempat secara akurat. Menginterpetasi peta topografi berbeda dengan eta umum karena simbol-simbol yang digunakan berbeda.

Ø  Sebelum menginterpretasikan peta topografi lakukanlah langkah-langkah sebagai berikut.
·         Siapkan peta topografi yang akan diinterpretasikan
·         Perhatikan lagenda untuk memahami simbol-simbol pada peta
·         Perhatikan persebaran data pada peta tersebut
·         Perhatikan tahun pembuatan peta tsb. Apakah masih relevan atau tidak.

Ø  Pada peta topografi terdapat garis-garis kontur yang menunjukkan relief muka bumi.
Peta topografi menunjukkan bentuk-bentuk muka bumi antara lain sebagai berikut
a.      Lereng

b.      Cekungan (Depresi)

c.       Bukit

d.      Pegunungan

  1. Langkah-langkah Menginterpretasikan Peta secara menyeluruh
a.     
Jarak
Untuk menentukan jarak pada peta kita membutuhkan penggaris dan benang. Benang digunakan untuk jalan yang berkelok-kelok kemudian penggaris digunnagan untuk mengukur panjang benang tsb. Namun jika jalannya lurus kita langsung mengukurnya dengan penggaris saja. Dan untuk mengetahuai jarak sebenranya dapat di cari melalui rumus sebagai berikut.
                                                                                                        
Jarak sebenarnya = Jarak pada peta : Skala

 Contoh:
Skala= 1:25000
jarak pada peta = 6 cm
jarak sebenarnya
= jarak pada peta : skala
= 6cm : 1/25000 cm
= 6 x 25000/1
=150000 cm
=1500 m atau 1,5 km
Jadi, panjang jalan yang berkelok-kelok tersebut adalah 1,5 km. 



   b.  Arah 

      Menggunakan azimuth
yaitu sudut yang diukur dari arah utara searah dengan jarum jam. Besarnya antara 00-3600
 Menggunakan bearing
Yaitu penyimpangan sudut dilihat dari titik tertentu pada satu arah terhadap utaera atau selatan. Letaknya antara 00-900
<azimuth= 1300
<bearing= 
T 400 S







c.       Posisi
untuk mencari posisi suatu tempat dilakukan menggunakan garis lintang dan garis bujur. Dan letak Negara Malaysia seperti gambar disamping  10-70 LU dan 1010-1190 BT











d.      Ketinggian

1)      Titik Triangulasi, yaitu titik pengukuran ketinggihan suatu tempat , biasanya mencantumkan letak astronomis disertai data ketinggihannya.

2)     Garis Kontur adalah garis-garis pada peta topografi yang menghubungkan tempat-tempat yang memiliki ketinggihan yang sama. Garis kontur yang digambarkan rapat menunjukkan bahwa mwdan yang digambarkan ada yang terjal.
3)     Titik dan data ketinggihan yang digambarkan pada peta menunjukkan bahwa ditempat tersebut terdapat penampakan geografis yang penting.
e.      Lereng 





Lereng atau slope adalah kemirirangan permukaan bumi. Kemirirangan lereng dapat dibaca melalui peta topografi.






f.        Luas 



menghitung bentuk dan luas wilayah dengan “square method” satu kotak mewakili 1 kotak mewakili 1km, jadi luas wilayah diatas 9 km. warana terang diabaikan karena tidak penuh.






4.      Penampang Melintang Bentuk Muka Bumi
Penampang melintang adalah penampang bentuk muka bumi yang dipotong secara tegak lurus. Dengan penampang melintang maka dapat diketahui secra jelas bentuk dan ketinggian suatu tempat yang ada di muka bumi. Untuk membuat penampang melintang maka harus tersedia peta topografi.
a.      Penampang Bentuk Muka Bumi di Daratan













b.      Penampang Bentuk Muka Bumi Lautan












BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan
Lankah-langkah interpretasi pada peta umum cukup dengan mengidentifikasi petanya saja, yaitu dengan mengamati simbol-simbol pada peta seperti simbol warna, simbol garis, simbol titik dan simbol area. Sedangkan langkah-langkah  menginterpretasi peta topografi tidak sama dengan peta umum. Peta topografi kebanyakan menggunakan garis kontur dan simbol-simbolnya tidak sama dengan peta umum. Nah,, kalau yang langkah-langkah pada peta secara menyeluruh kita bisa mengetahui jarak, arah, posisisi, lereng dan luas dalam aslinya berapa.
B.     Kata Penutup

      Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah SWT akhirnya makalah Interpretasi Peta Tentang Bentuk dan Pola Muka Bumi ini telah selesai dibuat. Walaupun ada sedikit kendala dalam penyelesaiannya, dengan sisa waktu yang diberikan saya bisa menyelesaikan makalah ini sesuai prosedur yang diberikan.
      Ucapan terimakasih juga kami sampaikan kepada Ibu Prima selaku Guru Geografi atas bimbingannya hingga makalah ini selesai tanpa kendala suatu apapun. Semoga dengan pengumpulan makalah ini, bisa menambah / memperbaiki nilai Geografi saya dan bermanfaat bagi semua kalangan.

DAFTAR PUSTAKA
3.      TUGAS/geografi/WEB/garis-kontur.html
4.      WEB/interpretasi-bentuk-kenampakan-alam.html

5.       WEB/penampang-melintang-bentuk-muka-bumi.html