MAKALAH SEJARAH
“Organisasi Pergerakan Nasional
Sebagai Sarana Perjuangan Melawan Kolonialisme Di Indonesia”
KELOMPOK III
Nama Anggota:
Akhlis Faris Mushaffa
Ilham Sukarno Puji Muri
Prisma Dewi Aninda Putri
Kelas:
XI MIA 2
Guru Mata Pelajaran:
Rullida, S.Pd, M.Pd
Madrasah Aliyah Negeri Insan
Cendekia Jambi
Tahun Ajaran 2015/2016
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur penulis ucapkan
tidak putus-putusnya kepada Allah swt., karena berkat rahmat dan karunianya
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini merupakan salah satu tugas Sejarah
wajib yang berjudul: Organisasi Pergerakan Nasional Sebagai Sarana
Perjuangan Melawan Kolonialisme di Indonesia. Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan
hal-hal yang berkaitan dengan organisasi pergerakan nasional dan dapat
dijadikan referensi pembuatan makalah dalam bidang yang sama. Pada kesempatan
ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
maupun memberikan dukungan baik materi maupun moral dalam menyelesaikan makalah
ini. Tak lupa penulis ucapkan kepada Bu Rullida, S.Pd, M.Pd. selaku guru mata pelajaran Sejarah Wajib.
Penulis menyadari bahwa dalam Makalah ini
masih terdapat kekurangan dan kelemahan sehingga jauh dari kata sempurna. Untuk
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak
demi kesempurnaan penyusunan makalah ini.
Semoga Makalah ini dapat bermanfaat dan
menjadi sumber informasi dan inspirasi bagi semua pihak, terutama bagi generasi
muda. Aamiin.
Muaro Jambi, Februari 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………. i
DAFTAR ISI…………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang………………………………………………….... 1
1.2
Rumusan Masalah………………………………………………... 2
1.3
Tujuan Makalah………………………………………………….. 2
1.4
Manfaat Makalah…………………………………………………. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Karakteristik Perjuangan Bangsa Indonesia
Melawan Kolonialisme
setelah tahun 1908
......................................................................... 3
2.2
Faktor Pendorong Pergerakan Nasional .........................................
2.2.1 Faktor
Internal
....................................................................... 4
2.2.2 Faktor Eksternal
.................................................................... 5
2.3
Perkembangan Pergerakan Nasional Indonesia.............................. 6
2.3.1 Periode Awal Perkembangan
................................................ 6
2.3.2 Periode Nasional Politik
........................................................ 10
2.3.3 Periode Radikal ..................................................................... 11
2.3.4 Periode Bertahan
................................................................... 12
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan
....................................................................................
14
3.2
Kritik dan Saran
............................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA
................................................................................
15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pergerakan nasional lahir dari
penderitaan rakyat. Bangsa Indonesia terbelakang disemua bidang. Mereka miskin,
ekonominya dikuasai bangsa asing. Pendidikan Indonesia pun tertinggal, sebahagian besar rakyat masih buta huruf.
Jumlah sekolah lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduk yang relatif
banyak. Lagi pula tidak semua orang bebas memasuki sekolah. Rakyat biasa hanya
bisa memasuki sekolah rendah pribumi. Murid-murid hanya diajar sekedar membaca,
menulis dan berhitung, setelah tamat mereka hanya diangkat sebagai pegawai
rendah dengan gaji yang kecil atau sedikit.
Pendidikan yang memakai sistem barat
hanya boleh diikuti oleh anak pegawai yang bergaji besar atau banyak, anak
bangsawan atau anak orang kaya. Rakyat tidak mempunyai tempat untuk mengadu
nasib. Penguasa-penguasa pribumi tidak berkuasa lagi. Raja-raja dan para Bupati
hanya memerintah sesuai kehendak Belanda. Bahkan, banyak diantaranya dijadikan
alat untuk menindas rakyat. Dalam keadaan seperti itu, golongan pelajar tampil
kemuka. Mereka adalah orang-orang Indonesia yang mendapat pendidikan Barat.
Mereka mempelopori dan memimpin pergerakan nasional. Mereka berjuang di
berbagai bidang, ada yang berjuang di bidang politik, ekonomi, maupun di bidang
pendidikan.
Tujuan perjuangan itu satu, yaitu
mencapai kemerdekaanbangsa dan tanah air.Peristiwa-peristiwa di dalam negeri
berpengaruh pula terhadap Pergerakan Nasional. Peristiwa itu antara lain
kemenangan Jepang dalam perang melawan rusia pada tahun 1905, Jepang bangsa
Asia sedangkan Rusia bangsa Eropa(barat). Kemenangan Jepang itu membuktikan
bahwa bangsa Asia bisa mengalahkan bangsa Eropa. Revolusi cina dan gerakan
nsional India dan Filipina, mempengaruhi juga pergerakan nasional.
Revolsi Cina meletus pada tahun
1911. Golongan nasionalis Cina berhasil mengalahkan Dinasti Manchu yang sudah
lama menguasai negeri Cina. Dinasti Manchu bukan orang cina asli.Di India
terjadi gerakan nasional menentang penjajahan Inggris. Pemimipin terkemuka
India adalah Mahatma Gandhi.Di Filipina terjadi pula gerakan nasional menentang
penjajahan Spanyol.
Berdasarkan latar belakang yang telah
dikemukakan penulis, maka penulis tertarik untuk membuat makalah yang berjudul:
“Organisasi Pergerakan Nasional Sebagai Sarana Perjuangan Melawan
Kolonialisme di Indonesia”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang di atas masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :
1.2.1
Bagaimanakah karakteristik perjuangan Bangsa Indonesia melawan
kolonialisme setelah tahun 1908 ?
1.2.2
Apakah faktor pendorong lahirnya Pergerakan Nasional
Indonesia ?
1.2.3
Bagaimanakah perkembangan Pergerakan Nasional Indonesia ?
1.3 Tujuan Makalah
Berdasarkan
permasalahan yang telah di rumuskan, maka tujuan pembuatan makalah ini adalah :
1.3.1 Menjelaskan karakteristik perjuangan Bangsa Indonesia
melawan kolonialisme setelah tahun 1908
1.3.2
Menjelaskan faktor pendorong lahirnya Pergerakan Nasional
Indonesia
1.3.3
Menjelaskan perkembangan Pergerakan Nasional Indonesia
1.4 Manfaat Makalah
Berdasarkan permasalahan
yang telah di rumuskan, maka tujuan pelaksanaan penelitian ini adalah :
1.4.1
Untuk mengetahui karakteristik perjuangan Bangsa
Indonesia melawan kolonialisme setelah tahun 1908
1.4.2
Untuk mengetahui faktor pendorong lahirnya Pergerakan
Nasional Indonesia
1.4.3
Untuk mengetahui perkembangan Pergerakan Nasional
Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Karakteristik
perjuangan Bangsa Indonesia Melawan Kolonialisme setelah tahun 1908
2.1.1
Dipimpin dan digerakkan oleh kaum
terpelajar
Salah
satu kebijakan pemerintah kolonial yang pernah dilakukan di negri kita adalah
pelaksanaan politik etis atau politik balas budi yang dicetuskan oleh Conrad Theodore Van Deventer dengan
triloginya, yaitu :
a. Irigasi
b.
Imigrasi
c.
Edukasi
Dalam pelaksanaan politik
etis bidang pendidikan dilaksanakan bukan untuk kepentingan
mencedrdaskan kehidupan bangsa Indonesia, melainkan untuk memenuhi kebutuhan
akan tenaga tenaga terdidik untuk dipekerjakan dibidang administrasi murahan. Dengan banyak berdirinya sekolah sekolah untuk
golongan pribumi, maka secara perlahan tapi pasti mulailah muncul bibit bibit
kaum terpelajar di Indonesia yang makin lama makin banyak jumlahnya, hal ini
merupakan salah satu dampak positif pelaksanaan politik etis. Karena dengan munculnya golongan
terpelajar inilah yang nanti mejadi motor penggerak lahir dan tumbuhnya kesadaran nasiomal di
Indonesia.
Tumbuhnya golongan terpelajar sebagai akibat dari
perkembangan pendidikan baik yang bercorak barat maupun islam akhirnya membangkitkan
suatu kekuatan baru dalam kehidupan bangsa Indonesia. Dari pendidikan yang
mereka dapat itulah mereka akhirnya
dapat menemukan kesalahan dalam perjuangan bangsanya dalam mengusir penjajah, yaitu :
a.
Tidak adanya
ikatan persatuan dan kesatuan dalam mengusir penjajah, karena mereka berjuang
untuk kepentingan daerahnya sendiri-sendiri.
b.
Perjuangan yang dilakukan terlalu
bergantung pada seorang pemimpin, tidak ada regenerasi
c.
Perjuangan yang dilakukan tidak
terorganissir dengan baik
d.
Perjuangan yang dilakukan tidak
memiliki tujuan yang jelas
Belajar dari kesalahan masa lampau,
akhirnya timbullah kesadaran untuk membentuk orgasisasi perjuangan yang teratur
agar tujuan perjuangan dapat segera
terwujud.
2.2 Faktor Pendorong
Pergerakan Nasional Indonesia
2.2.1
Faktor Internal
a.
Sejarah Masa lampau yang gemilang
Indonesia sebagai bangsa telah
mengalami zaman nasional pada masa kebesaran Majapahit dan Sriwijaya.kedua
kerajaan tersebut,terutama majapahit memainkan peranan sebagai negara nasional
yang wilayahnya meliputi hampir seluruh Nusantara. Kebesaran ini membawa pikiran dan
angan-angan bangsa Indonesia untuk dapat menikmati kebesaran itu. Hal ini dapat
menggugah perasaan nasoinalisme golongan terpelajar pada dekade awal abad XX.
b.
Penderiataan rakyat akibat penjajah.
Bangsa Indonesia mengalami masa
penjajahan yang panjang dan menyakitkan sejak masa Portugis.Politik devide et
impera,monopoli perdagangan,sistem tanam paksa,dan kerja rodi merupakan bencana
bagi rakyat indonesia.penderitaan itu menjadikan rakyat Indonesia muncul
kesadaran nasionalnya dan mulai memahami perlunya menggalang persatuan.Atas
praksara para kaum intelektual,persatuan itu dapat diwujudkan dalam bentuk
perjuangan yang bersifat modern.perjuangan tidak lagi menggunakan kekuatan
senjata tetapi menggunakan organisasi pemudah.
c.
Pengaruh perkembangan pendidikan
barat di Indonesia.
Perkembangan sistem pendidikan dimasa Hindia Belanda tidak
dapat dipisahkan dari politik etis. Ini berarti bahwa terjadinya perubahan di
negeri jajahan (Indonesia) banyak dipengaruhi oleh keadaan yang terjadi di
negeri Belanda. Tekanan datang dari Partai Sosial Demokrat yang di dalamnya ada
van Deventer.
d. Pengaruh
perkembangan pendidikan Islam di Indonesia.
Perkembangan
pendidikan di Indonesia juga masih banyak diwarnai oleh pendidikan yang
dikelola umat Islam. Ada 3 macam jenis pendidikan Islam di Indonesia yaitu pendidikan di surau atau langgar,
pesantren dan madrasah. Walaupun dasar pendidikan dan pengajarannya
berlandaskan ilmu pengetahuan agama Islam, mata pelajaran umum lainnya juga
mulai disentuh. Usaha pemerintah kolonial Belanda untuk memecah belah dan
Kristenisasi tidak mampu meruntuhkan moral dan iman para santri. Tokoh-tokoh
pergerakan nasional dan pejuang muslim pun bermunculan dari lingkungan ini.
Banyak dari mereka menjadi penggerak dan tulang punggung perjuangan
kemerdekaan. Rakyat Indonesia yang mayoritas adalah kaum muslim ternyata
merupakan salah satu unsur penting untuk menumbuhkan semangat nasionalisme
Indonesia. Para pemimpin nasional
bercorak Islam akan sangat mudah umtuk memobilisasi kekuatan Islam dalam
membangun kekuatan bangsa.
e. Pengaruh
perkembangan pendidikan kebangsaan di Indonesia.
Berkembangnya
sistem pendidikan barat melahirkan golongan terpelajar. Adanya diskriminasi
dalam pendidikan kolonial dan tidak adanya kesempatan bagi penduduk pribumi untuk
mengenyam pendidikan, mendorong kaum terpelajar untuk mendirikan sekolah untuk
kaum pribumi. Sekolah ini juga dikenal sebagai sekolah kebangsaan sebab
bertujuan untuk menanamkan rasa nasionalisme di kalangan rakyat dan mencetak
generasi penerus yang terpelajar dan sadar akan nasib bangsanya. Selain itu
sekolah tersebut terbuka bagi semua masyarakat pribumi dan tidak membedakan
dari kalangan manapun. Tokoh-tokoh pribumi yang mendirikan sekolah kebangsaan
antara lain Ki Hajar Dewantara mendirikan Taman Siswa, Douwes Dekker mendirikan
Kesatrian School, dan Moh.Syafei mendirikan perguruan Indonesische
Nederlandsche School Kayu Tanam (INS Kayu Tanam).
2.2.2
Faktor Eksternal
a.
Kemenangan Jepang melawan Rusia
dalam perang tahun 1905
Perjalanan
sejarah dunia menunjukkan ketika tahun 1904-1905 terjadi peperangan antara
Jepang melawan Rusia, yang keluar sebagai pemenang dalam peperangan itu adalah
Jepang. Hal ini memberikan semangat juang terhadap para pelopor pergerakan
nasional di Indonesia, bahwa tak selamanya orang berkulit putih lebih hebat
dari orang berkulit warna.
b.
Adanya pergerakan nasional di negara lain seperti India,
Fillipina, Cina, Turki
·
Partai Kongres India
Dalam melawan
Inggris di India, kaum pergerakan nasional di India membentuk All India
National Congress (Partai Kongres India). Di bawah kepemimpinan Mahatma Gandhi,
partai ini menetapkan garis perjuangan yang meliputi Swadesi, Ahimsa,
Satyagraha, dan Hartal. Keempat ajaran Ghandi ini, terutama Satyagraha
mengandung makna yang memberi banyak inspirasi terhadap perjuangan di
Indonesia.
·
Filipina di bawah Jose Rizal
Tahun 1892,
tokoh ternama, Jose Rizal melakukan perlawanan bawah tanah terhadap penindasan
Spanyol. Dalam perjuangannya Jose Rizal dihukum mati pada tanggal 30 Desember
1896, setelah gagal dalam pemberontakan Katipunan. Sikap patriotisme dan
nasionalisme yang ditunjukkan Jose Rizal membangkitkan semangat rela berkorban
bagi para cendekiawan di Indonesia.
·
Gerakan Nasionalisme Cina
Munculnya
gerakan nasionalisme Cina diawali dengan terjadinya pemberontakan Tai Ping
(1850 – 1864) dan kemudian disusul oleh pemberontakan Boxer. Gerakan ini
ternyata berimbas semangatnya di tanah air Indonesia.
·
Gerakan Turki Muda
Gerakan Turki
Muda pada tahun 1908 dipimpin oleh Mustafa Kemal Pasha. Gerakan Turki Muda
memberikan pengaruh politis bagi pergerakan bangsa Indonesia sebab mengarah
pada pembaruan-pembaruan dan modernisasi
2.3 Perkembangan
Pergerakan Nasional Indonesia
2.3.1
Periode Awal Perkembangan
a.
Budi Utomo
Pada tahun 1906 di Yogyakarta dr. Wahidin Sudirohusodo
mempunyai gagasan untuk mendirikan studiefonds atau dana pelajar. Tujuannya
adalah mengumpulkan dana untuk membiayaai pemuda-pemuda bumi putra yang pandai,
tetapi miskin agar dapat memneruskan ke sekolah yang lebih tinggi. Untuk
mewujudkan gagasan nya tersebut, beliau mengadakan perjalanan keliling jawa.
Ketika sampai di Jakarta, dr. Wahidin Sudirohusodo
bertemu dengan mahasiswa-mahasiswa STOVIA. STOVIA adalah sekolah untuk mendidik
dokterdokter pribumi. Mahasiswa-mahasiswa tersebut antara lain Sutomo, Cipto
Mangunkusumo, Gunawan Mangunkusumo, Suraji, dan Gumbrek. Dr. Wahidin
Sudirohusodo memberikan dorongan kepada mereka agar membentuk suatu organisasi.
Dorongan tersebut mendapat sambutan baik dari para mahasiswa STOVIA.
Pada tanggal 20 Mei 1908 bertempat di Gedung STOVIA. Para
mahasiswa STOVIA mendirikan organisasi yang diberi nama Budi Utomo. Budi Utomo
artinya budi yang utama. Tanggal berdirinya Budi Utomo yaitu 20 Mei dijadikan
sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
Budi Utomo adalah organisasi pergerakan modern yang
pertama di Indonesia dengan memiliki struktur organisasi pengurus tetap,
anggota, tujuan dan juga rencana kerja dengan aturan-aturan tertentu yang telah
ditetapkan. Budi utomo pada saat ini lebih dikenal oleh masyarakat sebagai
salah satu STM yang memiliki siswa yang suka tawuran, bikin rusuh, bandel, dan
sebagainya. Biasanya anak sekolah tersebut menyebut dengan singkatan Budut /
Boedoet (Boedi Oetomo). Pada artikel kali ini yang kita sorot adalah Budi Utomo
yang organisasi jaman dulu, bukan yang STM.
Budi Utomo didirikan oleh mahasiswa STOVIA dengan pelopor
pendiri Dr. Wahidin Sudirohusodo dan Sutomo pada tanggal 20 Mei 1908 yang
bertujuan untuk memajukan Bangsa Indonesia, meningkatkan martabat bangsa dan
membangkitkan Kesadaran Nasional. Tanggal 20 Mei 1908 biasa diperingati sebagai
Hari Kebangkitan Nasional Indonesia.
Sebagai suatu organisasi yang baik, Budi Utomo memberikan
usulan kepada pemerintah Hindia Belanda sebagai mana berikut ini :
·
Meninggikan tingkat pengajaran di sekolah guru baik guru
bumi putera maupun sekolah priyayi.
·
Memberi beasiswa bagi orang-orang bumi putera.
·
Menyediakan lebih banyak tempat pada sekolah pertanian.
·
Izin pendirian sekolah desa untuk Budi Utomo.
·
Mengadakan sekolah VAK / kejuruan untuk para bumi putera
dan para perempuan.
·
Memelihara tingkat pelajaran di sekolah-sekolah dokter
jawa.
·
Mendirikan TK / Taman kanak-kanak untuk bumi putera.
·
Memberikan kesempatan bumi putra untuk mengenyam bangku
pendidikan di sekolah rendah eropa atau sekolah Tionghoa - Belanda.
Kongres pertama
budi utomo diadakan di Yogyakarta pada oktober 1908 untuk mengkonsolidasikan
diri dengan membuat keputusan sebagai berikut :
§ Tidak mengadakan
kegiatan politik.
§ Bidang utama adalah
pendidikan dan kebudayaan.
§ Terbatas wilayah jawa
dan madura.
§ Mengangkat R.T.
Tirtokusumo yang menjabat sebagai Bupati Karanganyar sebagai ketua.
Pemerintah
Hindia-Belanda mengesahkan Budi Utomo sebagai badan hukum yang sah karena
dinilai tidak membahayakan, namun tujuan organisasi Budi Utomo tidak maksimal
karena banyak hal, yakni :
1)
Mengalami kesulitan dinansial
2)
Kelurga R.T. Tirtokusumo lebih memperhatikan kepentingan
pemerintah kolonial daripada rakyat.
3)
Lebih memajukan pendidikan kaum priyayi dibanding rakyat
jelata.
4)
Keluarga anggota-anggota dari golongan mahasiswa dan
pelajar.
5)
Bupati-bupati lebih suka mendirikan organisasi
masing-masing.
6)
Bahasa belanda lebih menjadi prioritas dibandingkan
dengan Bahasa Indonesia.
7)
Pengaruh golongan priyayi yang mementingkan jabatan lebih
kuat dibandingkan yang nasionalis.
b.
Sarekat Islam (SI)
Pada awal berdirinya,
organisasi ini bernama “Sarekat Dagang Islam”, didirikan oleh Haji Samanhudi
pada tahun 1911 dengan tujuan :
1.
memajukan perdagangan Indonesia dibawah panji panji Islam
2.
mengadakan persaingan dengan pedagang pedagang China
Karena sifatnya
yang merakyat dan pertumbuhannya yang amat pesat, maka atas usul HOS
Cokroaminoto pada tahun 1912 Sarekat Dagang Islam namanya diubah menjadi
“Sarekat Islam”. Organisasi Sarekat Islam memiliki tujuan :
1.
mengembangkan jiwa dagang
2.
membantu anggota yang mengalami kesulitan dalam berusaha
3.
memajukan pengajaran dan semua usaha yang mempercepat
naiknya derajat rakyat
4.
memperbaiki pendapat pendapat yang keliru mengenai agama
islam
5.
hidup menurut perintah agama islam
Sarekat Islam
dalam waktu relative singkat berhasil menjadi organisasi masa terbesar di
Indonesia saat itu dengan jumlah anggota 800.000 orang yang tersebar dalam 90
Sarekai Islam lokal diseluruh Indonesia. Untuk menghambat Sarekat Islam Belanda
senantiasa memantai gerak langkah Sarekat Islam.
Dalam
perkembangannya, akibat taktik infiltrasi yang dilakukan oleh Parat Komunis
Indonesia (PKI), pada tahun 1917 Sarekat Islam pecah menjadi dua, yaitu :
1.
Sarekat Islam Putih (SI Putih), yaitu Sarekat Islam yang
tetap nerlandaskan pada asas perjuangan semula, dipimpin oleh HOS Cokroaminoto,
Abdul Muis dan H. Agus Salim.
2.
Sarekat Islam Merah (SI Merah), yaitu Sarekat Islam yang
telah terpengaruh oleh paham komunis, dipimpin oleh Semaun, Darsono dan Alimin
c.
Organisasi Keagamaan (Muhammadiyah)
Muhammadiyah adalah
organisasi Islam modern yang didirikan di Yogyakarta pada tanggal 18 November
1912 oleh K.H. Ahmad Dahlan.Muhammadiyah berarti umat Muhammad atau pengikut
Muhammad. Dengan nama ini memiliki harapan dapat mencontoh segala jejak
perjuangan dan pengabdian Nabi Muhammad. Tujuan yang ingin dicapai adalah:
a.
Memajukan pengajaran berdasarkan agama islam, dan
b.
Memupuk keimanan
dan ketaqwaan para anggotanya.
Dalam rangka mencapai tujuan itu, Muhammadiyah melakukan
beberapa upaya berikut:
§
Mendirikan sekolah-sekolah (bukan pondok pesantren)
dengan pengajaran agama dan kurikulum yang modern.
§
Mendirikan rumah sakit dengan nama Pusat Kesengsaraan
Umum (PKU).
§
Mendirikan rumah yatim piatu.
§
Mendirikan perkumpulan kepanduan Hisbul Wathan.
Dalam
perkembangannya, Muhammadiyah menghadapi tantangan dari golongan Islam
konservatif. Mereka melihat Muhammadiyah begitu terbuka terhadap kebudayaan
Barat sehingga khawatir kemurnian Islam akan dirusakkan. Oleh karena itu para
ulama mendirikan Nahdlatul Ulama pada tahun 1926.Gerakan NU dipelopori oleh
K.H. Hasyim Asy’ari. Gerakan Muhammadiyah banyak mendapat simpati termasuk
pemerintah kolonial Belanda karena perjuangannya tidak bersifat
konfrontatif(menentang).
Disamping Muhammadiyah, gerakan keagamaan lain yang
memiliki andil bagi kemajuan bangsa antara lain, berikut ini:
a.
Jong Islamienten Bond, berdiri tanggal 1 Januari 1925 di
Jakarta.
b.
Nahdlatul Ulama (NU), berdiri pada tanggal 31 Januari
1926 di Surabaya, Jawa Timur
c.
Nahdlatul Wathan, berdiri tahun 1932 di Pacor, Lombok
Timur.
2.3.2
Periode Nasional Politik
a.
Indische Partij (IP)
Indische
Partij berdiri pada tanggal 25 Desember 1912, oleh tokoh “Tiga Serangkai”,
yaitu :
1.
Suwardi Suryaningrat (Kihajar Dewantara)
2.
Douwes Dekker (dr.Danudirja Setiabudi)
3.
dr.Tjipto Mangunkusumo
Tujuan
dari Indische Partij adalah :
1.
menumbuhkan dan meningkatkan jiwa persatuan semua
golongan
2.
memajukan tanah air dengan dilandasi jiwa nasional
3.
mempersiapkan kehidupan rakyat yang merdeka
Indische Partij
dianggap sebagai “organiasi politik” yang pertama kali berdiri karena
organisasi inilah yang pertama kali dengan tegas menyatakan cita citanya
mencapai Indonesia merdeka.
Pada tanggal 11
Maret 1913 Indische Partij dinyatakan sebagai organisasi terlarang oleh
pemerintah Belanda, karena dianggap membahayakan kepentingan penjajah dan juga
karena Belanda merasa malu dengan sindiran Suwardi Suryaningrat yang tertuang
dalam tulisan “ALS IKEENS NEDERLANDER WAS” yang berarti “ANDAIKAN AKU SEORANG
BELANDA’. Ketiga tokoh tiga serangkai dijatuhi hukuman buang ke negri Belanda
dan sejak itu Indische Partij mundur.
b.
Organisasi Pemuda dan Wanita
Perkumpulan pemuda
yang pertama berdiri adalah Tri Koro Dharmo. Diprakarsai oleh dr. Satiman
Wirjosandjojo, Kadarman, dan Sunardi. Organisasi kepemudaan lainnya banyak
bermunculan seperti Pasundan, Jong Sumatranen Bond, Jong Minahasa, Jong Batak,
Jong Ambon, Jong Celebes, R.A. Kartini Timorees Ver Bond, PPPI (Perhimpunan
Pelajar Pelajar Indonesia), Pemuda Indonesia, Jong Islamienten Bond, kepanduan,
dan sebagainya. Di samping gerakan para pemuda, kaum wanita juga tidak mau
ketinggalan. Pergerakan wanita dipelopori oleh R.A.Kartini dari Jepara dengan
mendirikan Sekolah Kartini.
2.3.3
Periode Radikal
1)
Perhimpunanan Indonesia (PI)
Tahun 1908 di Belanda
berdiri sebuah organisasi bernama Indische Vereeniging. Pelopor pembentuknya
adalah Sutan Kasayangan Soripada dan RM Noto Suroto. Melalui rapat pada 3
Februari 1925 sebuah organisasi bernama Indonesische Vereeniging diganti
menjadi Perhimpunan Indonesia (PI). Kegiatan internasional, dunia internasional
pun akhirnya mengetahui aktivitas perjuangan para pemuda Indonesia.
2)
Partai Komunis Indonesia (PKI)
Partai Komunis
Indonesia (PKI) secara resmi berdiri pada tanggal 23 Mei 1920. Berdirinya PKI
tidak terlepas dari ajaran Marxis yang dibawa oleh Sneevliet. Ia bersama
teman-temannya seperti Brandsteder, H.W Dekker, dan P. Bergsma, mendirikan
Indische Social Democratische Vereeniging (ISDV) di Semarang pada tanggal 4 Mei
1914. Tokoh-tokoh Indonesia yang bergabung dalam ISDV antara lain Darsono,
Semaun, Alimin, dan lain-lain. PKI terus berupaya mendapatkan pengaruh dalam
masyarakat. Pada tanggal 13 November 1926, Partai Komunis Indonesia mengadakan
pemberontakan di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Pemberontakan ini sia-sia karena organisasinya masih kacau. Walaupun PKI
dinyatakan sebagai partai terlarang tetapi secara ilegal mereka masih melakukan
kegiatan politiknya. Semaun, Darsono, dan Alimin meneruskan propaganda untuk
tetap memperjuangkan aksi revolusioner di Indonesia.
3)
Partai Nasional Indonesia (PNI)
Tujuan PNI adalah
mencapai Indonesia merdeka. Untuk mencapai tujuan tersebut, PNI menggunakan
tiga asas yaitu self, help, dan nonmendiancy (berjuang dengan usaha sendiri),
sikapnya terhadap pemerintah juga antipati dan nonkooperasi. Kongres Partai
Nasional Indonesia yang pertama kali diadakan di Surabaya, tanggal 27 – 30 Mei
1928. Peranan PNI dalam pergerakan nasional Indonesia sangat besar. Ketika
pengawasan terhadap kegiatan politik dilakukan semakin ketat, berkembanglah
desas desus bahwa PNI akan mengadakan pemberontakan, maka empat tokoh PNI yaitu
Ir. Soekarno, R. Gatot Mangkuprojo, Markun Sumodiredjo, dan Supriadinata
ditangkap dan dijatuhi hukuman oleh pengadilan Bandung. Dalam suatu kongres
luar biasa di Jakarta tanggal 25 April 1931, diambil keputusan untuk
membubarkan PNI. Mr. Sartono kemudian mendirikan Partindo. Mereka yang tidak
setuju dengan pembubaran masuk dalam Pendidikan Nasional Indonesia (PNI Baru)
yang didirikan oleh Drs. Mohammad Hatta dan Sutan Syahrir. Baik Partindo maupun
PNI Baru, masih memakai asas PNI yang lama yaitu self, help, dan nonkooperasi
4)
Partai Indonesia
Ketika Ir. Soekarno
yang menjadi tokoh dalam PNI ditangkap pada tahun 1929, maka PNI pecah menjadi
dua yaitu Partindo dan PNI Baru. Partindo didirikan oleh Sartono pada tahun
1929. Dasar Partindo sama dengan PNI yaitu nasional. Tujuannya adalah mencapai
Indonesia merdeka. Asasnya pun juga sama yaitu self help dan nonkooperasi.
Partindo semakin kuat setelah Ir. Soekarno bergabung ke dalamnya pada tahun
1932, setelah dibebaskan dari penjara. Namun, karena kegiatan-kegiatannya yang
sangat radikal menyebabkan pemerintah melakukan pengawasan yang cukup ketat.
Karena tidak bisa berkembang, maka tahun 1936 Partindo bubar.
2.3.4
Periode Bertahan
a.
Taman Siswa
Didirikan
oleh Ki Hajar Dewantara 3 juli 1922. Ajaran yang terkenal adalah “Ing ngarsa
sung tuladha, Ing madya mangun karsa, Tut wuri handayani"
b.
Partai Indonesia Raya
Parindra
didirikan di Solo oleh dr. Sutomo tanggal 26 Desember 1935. Tujuan Parindra
adalah mencapai Indonesia Raya. Tokoh-tokoh Parindra yang terkenal dalam
membela kepentingan rakyat di volksraad adalah Moh. Husni Thamrin. Perjuangan
Parindra dalam volksraad cukup berhasil, terbukti pemerintah Belanda mengganti
istilah inlandeer menjadi Indonesier.
c.
Gabungan Politik Indonesia
Didirikan
oleh Mohammad Husni Thamrin 21 mei 1939. Tiga asas perjuangan GAPI :
1.
Hak untuk menetukan diri sendiri
2.
Persatuan nasional seluruh bangsa Indonesia dengan
berdasarkan kerakyatan dalam paham politik, ekonomi, dan sosial
3.
Persatuan aksi seluruh pergerakan Indonesia
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Pergerakan Nasional Indonesia memiliki pengertian
“Pergerakan” disini meliputi segala macam aksi dengan menggunakan “organisasi”
untuk menentang penjajahan dan mencapai kemerdekaan. Dengan organisasi ini
menunjuk bahwa aksi tersebut disusun secara teratur, dalam arti ada
pemimpinnya, anggota, dasar, dan tujuan yang ingin dicapai. Sedangkan Istilah
“Nasional” menunjuk sifat dari pergerakan, yakni semua aksi dengan organisasi
yang mencakup semua aspek kehidupan, seperti ekonomi, sosial, politik, budaya,
dan kultural.
Dipengaruhi beberapa faktor pendorong Pergerakan Nasional
Indonesia baik dari dalam (internal) dan dari luar (eksternal). Adapun
organisasi-organisasi yang muncul sebagai pergerakan nasional indonesia (muncul
di berbagai periode) adalah:
1.
Periode Awal Perkembangan --> Budi Utomo,
Sarekat Islam dan Muhammadiyah
2. Periode Nasional
Politik --> Indische
Partij, Organisasi Pemuda dan Perempuan
3. Periode Radikal --> Perhimpunan
Indonesia, Partai Komunis Indonesia
Partai Nasional
Indonesia dan Partai Indonesia
4. Periode Bertahan --> Taman
Siswa, Partai Indonesia Raya
Gabungan
Politik Indonesia
3.2 Kritik dan Saran
Dalam
menyusun makalah ini, kami menyadari banyak kesalahan yang terdapat di
dalamnya. Saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah
ini dikemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA
Poesponegoro.M.D dan Nugroho Notosusanto.2008.Sejarah
Nasional Indonesia.Jakarta : Balai Pustaka.
Sudiri, P. K. 1993. Sejarah Indonesia Baru Dari
Pergerakan Nasio-nal sampai Dekrit Presiden. Malang: IKIP Malang.
Poeponegoro, D. dkk. 1994. Sejarah Nasional Indonesia VI.
Jakarta; Balai Pustaka.
______, Tonggak Sejarah Perjuangan Nasional, (online),
tersedia: 27 Oktober 2011
(http://halamanputih.wordpress.com/tag/pemimpin-pergerakan-pemuda-indonesia/) (30
November 2011)